Soal Potensi Gempa Besar, BPBD Pacitan Minta Masyarakat Tak Panik, Ini Penjelasannya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Soal Potensi Gempa Besar, BPBD Pacitan Minta Masyarakat Tak Panik, Ini Penjelasannya

Wartawan: Yuniardi Sutondo
Sabtu, 02 September 2017 20:08 WIB

Peta gempa Indonesia, hasil penelitian LIPI Tahun 2016.

A‎danya teori 20 20 20 yang muncul dari hasil penelitian oleh pakar geologi dari Brigham Young University, Profesor Ron Harris pada 2016 silam, merupakan acuan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir selatan khusunya Kabupaten untuk selalu waspada dengan uraian jika tejadi gempa selama 20 detik, ada waktu selama 20 menit untuk segera menyelamatkan diri menuju tempat dengan ketinggian di atas 20 meter.

"Gempa itu seperti siklus, cepat atau lambat pasti terjadi. Terkait waktunya kami tidak tahu, tapi secara teori pola kami mengetahuinya, karena ada teorinya. Ketika kita tahu bahwa daerah kita rawan bencana, maka kita jangan panik, bagi yang ada di pesisir pantai pedoman 20 20 20 bisa diterapkan, dan bagi daerah lain yaitu daerah penyangga, pedoman 20 20 20 bisa digunakan sebagai usaha persiapan tempat evakuasi akhir bagi korban. Pentingya pengetahuan dini bencana sekali lagi adalah kunci pemberdayaan masyarakat desa dengan satlinmasnya adalah wujud dari usaha memitigasi diri dari efek bencana. Jadi jika kita siap maka korban bisa diminamilisir," imbuhnya.

Peran serta aktif masyarakat untuk peduli lingkungan juga akan memengaruhi‎ jumlah risiko korban jika bencana muncul. Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Karena jika bencana datang tiba-tiba, pemerintah daerah dengan satuan kerjanya akan menjadi nomor dua. Nomor satu adalah diri sendiri dan masyarakat. BPBD dalam usahanya memitigasi bencana membuka diri untuk masyarakat bisa mengakses langsung pengetahuan dan pendampingan masyarakat terkait dengan kebencanaan.

"Silakan kami terbuka, masyarakat yang ingin belajar bersama terkait memahami potensi bencana di lingkungannya, kami siap mendampingi," tandas Ratna. (pct1/yun/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video