Baiat-Deklarasi ISIS Bakal Digelar di Masjid Balongbendo Sidoarjo
Editor: m mas'ud adnan
Selasa, 05 Agustus 2014 19:13 WIB
Sementara Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan mengadakan
pertemuan dengan para tokoh masyarakat dan
kiai Jawa Timur untuk membahas tentang pergerakan kelompok ekstrimis ISIS di
Jawa Timur. Pertemuan akan digelar Kamis, 7 Agustus 2014 pukul 10.00 di gedung
Grahadi, Surabaya.
"Dalam pertemuan itu akan diputuskan langkah konkret yang akan dilakukan
pemerintah Jawa Timur bersama tokoh masyarakat dan para kiai soal ISIS,"
katanya usai halalbihalal di kantornya, Selasa, 5 Agustus 2014.
Pertemuan tersebut rencananya juga akan dihadiri oleh Kapolda Jawa Timur,
Forpimda, Pandam V Brawijaya, dan Kejaksaan Tinggi. Jika memang setelah pertemuan
itu diketahui keberadaan ISIS mengganggu NKRI maupun Pancasila, maka organisasi
itu akan dilarang. "Nanti tanggal 7 itu akan ada sikapnya pemerintah
setelah mendengarkan aspirasi dari 'bawah'," katanya.
Ketika ditanya bagaimana
temuan pergerakan ISIS di Jawa Timur, Pakde Karwo--panggilan akrab
Soekarwo--menolak menjelaskan seperti apa. Menurut dia, terkait informasi itu
akan dijelaskan oleh Kapolda Jatim dan Pandam V Brawijaya.
"Saya mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk mengikuti seruan yang
disampaikan oleh Menkopulhankam dan Kapolri bahwa di Indonesia ini tidak
diperbolehkan menganggu NKRI. Sesuai dengan konsensus politik dan konsensus
konstitusi UUD 45, siapa yang mengganggu NKRI dan siapa yang mengganggu
ideologi negara akan menjadi musuh negara," ujar dia
Pengamat terorisme Al Chaidar menyatakan ada anggota ISIS yang sudah kembali ke
Indonesia dan mempengaruhi banyak orang untuk bergabung. Al Chaidar mengaku
mengetahui informasi bahwa anggota ISIS telah berhasil membaiat sekitar 2 juta
orang di Indonesia. Menurut dia, kabar itu diperolehnya dari bekas anggota ISIS
yang pulang ke Tanah Air.
Pada 2013 diduga ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi Islam
dan kelompok pedagang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. Mereka
bergabung saat pergi ke Arab Saudi untuk ibadah haji atau umrah. Dari jumlah
tersebut, sekitar 16 orang telah kembali ke Tanah Air dan melanjutkan proses
perekrutan di daerah masing-masing.
sumber : tempo.co.id