Fenomena Sepinya Politik, Mojokerto Minus Gambar Paslon Wali Kota
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Selasa, 19 Desember 2017 19:16 WIB
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tak selazim hangatnya pesta demokrasi pada umumnya, suasana politik Kota Mojokerto 16 hari menjelang pendaftaran pasangan calon (paslon) wali kota-wakil wali kota di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat terkesan lesu darah. Hingga kini, para calon penguasa wilayah administrasi daerah Kota Mojokerto itu nampak lebih nyaman bersembunyi dibalik tebalnya selimut tidurnya.
Bahkan tahapan paslon independen yang dibuka KPUD awal Desember bulan ini tak mampu menggugah daya tarik warga Kota ini menduduki nyerinya kursi panas Walikota. Untuk itu penyelenggara sempat memperpanjang masa pendaftaran, jluntrungnya berujung zonk.
BACA JUGA:
Resmi Daftar ke KPU Kota Mojokerto, Ning Ita Optimis Menang
Tegas! Pj Wali Kota Mojokerto Minta Tangkap Pelaku Money Politic di Pilkada Mendatang
Polres Mojokerto Kota Ajak Seluruh Elemen Deklarasi Pilkada Damai
Launching Rumah Data, Bawaslu Kota Mojokerto Siap Sukseskan Pengawasan Pilkada 2024
Komisioner Divisi Logistik KPUD Kota Mojokerto Idhom Rosidi tak menampik fenomena "sepi" dalam hajatannya kali ini. "Fenomena ini memang berbeda dengan pelaksanaan Pilkada sebelum-sebelumnya," cetusnya, Selasa (19/12).
Perkara itu ia punya pendapat tersendiri. Menurutnya, bisa jadi efek domino dari belum munculnya calon (walikota) dari PDIP. Sebab, hanya PDIP yang memenuhi syarat kursi untuk memberangkatkan paslon. "Untuk hitung-hitungan politik partai-partai lain tidak mau memunculkan calon membabi buta tanpa tahu siapa yang bakal dimunculkan PDIP, " urainya.
Menurutnya, parpol lain memang harus mengukur kekuatan lawan politik. Parpol lain tengah menunggu siapa yang bakal dimunculkan PDIP dan mengkontra flownya dengan lawan yang dianggap sepadan.