Anggota Dewan Nilai Mutasi Pejabat Eselon II hanya untuk Memuaskan Ambisi Segelintir Pejabat
Wartawan: Tri Susanto
Jumat, 29 Desember 2017 20:20 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Mutasi yang digelar Pemerintah Kabupaten Blitar terhadap enam pejabat eselon II menuai reaksi dari kalangan dewan. Dalam mutasi itu, Pemkab Blitar melakukan penggeseran sejumlah kepala OPD.
Beberapa anggota dewan menilai mutasi itu hanya sebatas untuk memuluskan ambisi politik segelintir pejabat Pemkab Blitar. Hal itu lantaran beberapa jabatan strategis justru dibiarkan kosong. Sementara beberapa pos justru diisi pejabat yang tidak sesuai kompetensinya.
BACA JUGA:
Sekda Izul Marom Pimpin Apel Peringatan Bulan Bhakti Karang Taruna Kabupaten Blitar
Pjs Bupati Jumadi Hadiri Kalipang Festival, Ajang Gali Potensi Generasi Muda Blitar
Tingkatkan Keamanan Area Pesisir, Pemkab Blitar Dukung Pembentukan Satpolairud di Wilayahnya
Siapkan Anggaran Rp3 Miliar, Pemkab Blitar Hidupkan Kembali Pasar Tradisional Nglegok
"Kami melihat mutasi tersebut kurang mencerminkan aspek profesionalitas," ujar anggota Komisi I DPRD Kabupaten Blitar, Wasis Kunto Admojo.
Kejanggalan paling mencolok adalah dimutasinya direktur RSUD Ngudi Waluyo, Ahas Loekqijana Agrawati menjadi staf ahli bidang kemasyarakatan dan SDM. Sementara jabatan direktur utama RSUD Ngudi Waluyo justru dibiarkan kosong. Dr Ahas yang Loeqijana yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan justru ditempatkan di posisi yang tidak memiliki keterkaitan dengan bidang keilmuannya.
Bupati Blitar Rijanto MM saat diwawancarai menghindar dari wartawan. Ia menyarankan wartawan untuk mewawancarai Sekda.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar menyebutkan mutasi tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku. Karena proses mutasi sudah melalui mekanisme lelang terbuka serta diseleksi oleh panitia seleksi (Pansel).