Puti Guntur Safari ke Trenggalek, Wabup Nur Arifin Minta Doa Restu Masyarakat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Puti Guntur Safari ke Trenggalek, Wabup Nur Arifin Minta Doa Restu Masyarakat

Wartawan: Herman Subagyo
Selasa, 06 Februari 2018 12:28 WIB

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Calon Wakil Gubernur memasuki Trenggalek, Senin (5/2/2018) malam. Bertempat di Pondok Pesantren Subulus Salam di Desa Melis, Gandusari, ia disambut dengan penuh keramahan.

Puti disambut KH M. Ali Ridho, pengasuh ponpes. Selain itu, 200 ulama di Trenggalek turut berkumpul. Yang istimewa, ulama sepuh KH Zainuddin Djazuli dari Ploso, Kediri, turut hadir.

“Saya mendukung penuh Mbak Puti. Gaya pidato Bung Karno yang tidak ada lawannya, seperti dititiskan ke Mbak Puti,” kata KH Zainuddin Djazuli.

didampingi Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan Bupati Ngawi Budi Kanang Sulistiyo. “Ini silaturahmi para ulama, santri, tokoh masyarakat, dan segenap elemen di Trenggalek dengan Mbak Puti setelah ditetapkan sebagai Cawagub Jawa Timur,” kata Wabup Nur Arifin.

Selain para ulama, juga berkumpul pengurus parpol koalisi: PKB, PDIP, PKS, dan Gerindra, yang mengusung Calon Saifullah Yusuf-.

Itu ditambah ratusan ibu-ibu pengajian, santriwati, dari Fatayat dan Muslimat, Banser dan Ansor. “Kami bersyukur, Mbak Puti di Trenggalek, yang dituju pondok pesantren,” kata Cak Ipin, panggilan akrabnya.

Ia menceritakan, Ponpes Subulus Salam didirikan 1942, jaman Jepang. “Dahulu pendiri pondok ikut berjuang di masa kemerdekaan. Ini menunjukkan bahwa pondok pesantren didirikan ulama yang nasionalis,” kata Nur Arifin.

Ia memperkenalkan sebagai cucu Bung Karno. “Kakek Mbak Puti ini yang memproklamasikan kemerdekaan negara ini,” katanya.

Arifin yang berpidato dengan gaya jenaka, dengan tegas akan turut bekerja keras memenangkan pasangan Gus Ipul-. “Pada diri Mbak Puti mewarisi darah Bung Karno. Kami berharap untuk membumikan ajaran Bung Karno,” kata Nur Arifin.

Giliran naik panggung, ia menyebut Wabup Trenggalek itu mirip dengan ‘Kusno’. “Itu nama Bung Karno saat muda. Mas Ipin mirip,” kata Puti.

Ia menyinggung tugasnya saat ini, yakni menjadi calon wakil gubernur. “Saya tidak berjalan sendiri. Di samping saya, ada para kiai, bu nyai, warga Trenggalek. Maka, tugas ini, insya Allah bisa dilaksanakan,” kata Puti Guntur.

Dalam kunjungan itu, Puti disambut ribuan warga. Ia disambut kesenian tradisional Barongan, yang menjadi salah satu ciri budaya di kawasan Mataraman.

Sejak selepas Mahgrib, warga telah berduyun-duyun di lapangan Karangan. Mereka datang dari berbagai desa di Trenggalek. “Woro-woronya sekitar empat hari lalu, bahwa Mbak Puti akan datang ke sini. Kami ingin melihat cucu Bung Karno,” kata Supardi, yang datang bersama istrinya.

Warga Trenggalek punya kenangan sendiri terhadap Bung Karno. Semasa menjabat presiden pertama, “Putera Sang Fajar” itu pernah berkunjung ke sana.

“Selamat datang Mbak Puti di bumi Trenggalek. Kita cucu Bung Karno yang saat ini menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Gus Ipul,” teriak Doding Rachmadi, Ketua DPC PDIP Trenggalek.

Ia mengajak grup-grup seni tradisional Barongan untuk menyambut Puti. Suara gamelan berdentang keras, disertai tetabuhan kendang bertalu-talu dan suara seruling yang keras melengking.

Di atas pentas, meledak-ledak cambuk yang melecuti. Terlihat pembawa Barongan makin kencang meliuk dan berguling.

Dalam pertemuan dengan warga itu, hadir pula mantan Bupati Trenggalek, Mulyadi. Wabup Trenggalek Nur Arifin juga mempromosikan kepada warganya. “Saya mohon doa restu warga untuk Mbak yang mendapat tugas menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Gus Ipul,” kata Wabup Nur Arifin.

menyampaikan terima kasih atas keramahan dan kemeriahan sambutan warga Trenggalek. “Salam dari Gus Ipul untuk rakyat Trenggalek. Beliau ada kegiatan di tempat lain, sehingga tidak bisa ke sini,” kata Puti.

Dosen tamu di Universitas Kokushikan, Jepang, itu berpesan agar segala seni budaya yang hidup di Trenggalek, dan diwariskan para pendahulu ke generasi sekarang, tetap dijaga dan dirawat. “Kesenian ini harus dipertahankan karena menjadi ciri khas warga di sini. Jangan sampai punah ya,” pesan Puti. (*/man/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video