Ketika Gus Ipul-Puti Guntur dan Risma Saling Memperkuat Pendidikan Gratis
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Minggu, 29 April 2018 22:12 WIB
Begitu pula Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, berani membebaskan biaya pendidikan tersebut. Namun, sejak 2017, kewenangan SMA dan SMK diambil-alih Pemerintah Provinsi Jawa Timur, berdasar UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah. Peralihan itu diikuti penerapan kebijakan berbayar untuk SMA dan SMK Negeri se-Jawa Timur.
“Hari ini saya menemani Ibu Megawati dan Bu Risma, salah satunya untuk menyerap hal-hal positif, salah satunya pembebasan biaya pendidikan SMA/SMK Negeri,” kata Puti Guntur.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memuji kepemimpinan Wali Kota Risma, yang telah 2 periode memimpin Surabaya. Ia menyarankan rakyat Surabaya membuat petisi, jika menghendaki Risma tetap wali kota. “Persoalan nanti diterima atau ditolak, ya namanya perjuangan,” kata Megawati.
Mereka kembali berjumpa di Ruang VIP Bandara Internasional Juanda, ketika mengantar Megawati pulang ke Jakarta. Ada pula Gus Ipul, yang baru selesai kampanye di Gresik. Risma dan Puti Guntur tampak gembira.
Selain itu, bergabung pula Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah dan anggota DPR RI Nursyirwan Sudjono. “Pokoknya kalau Bu Risma sudah turun, bilang 2, insya Allah kita menang tebal di Surabaya,” canda Gus Ipul. Suasana diwarnai diskusi ringan dan penuh canda.
“Saya ketemu siapa saja, saya bilang 2,” kata Risma sambil mengangkat 2 jarinya. Alasannya apa? “Karena Gus Ipul dan Mbak Puti akan menggratiskan SMA/SMK Negeri. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama warga miskin dan anak-anak yatim piatu,” kata Risma
Waktu kampanye tersisa 58 hari lagi. Gus Ipul, Puti Guntur Soekarno, Risma dan pimpinan PDIP bersepakat untuk meningkatkan dukungan elektoral dalam Pilkada Jawa Timur, 27 Juni 2018. (ian/rev)