Plt Bupati Trenggalek: Jangan Buru-buru Tuduh Para Pelaku Teroris, Mereka Juga Korban
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Herman Subagyo
Kamis, 17 Mei 2018 00:35 WIB
Arifin merasa sedih ketika melihat berbagai komentar pasca terjadinya peristiwa bom di Surabaya. Ketika ada bom muncul berbagai statement yang katanya presidennya yang lemah, serta tudingan DPR RI pengkhianat karena Undang-Undang anti terorisme belum disahkan.
"Bahkan Polri disalahkan, katanya ini settingan dari Polri," ungkapnya.
Arifin lantas menegaskan bahwa saat ini bangsa Indonesia sudah masuk dalam jurang perpecahan yang begitu dalam. Karena itu ia berharap semua harus saling percaya.
"Teror yang sebenarnya adalah, ketika kita saling tidak mempercayai satu sama yang lain. Untuk itu mari satukan langkah teman-teman, mari nyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas," pintanya.
Arifin lantas berharap gerakan ini membuat masyarakat, Trenggalek khususnya, semakin kompak menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Kita kutuk para pengecut itu yang mencoreng nama agama," cetusnya.
Setelah orasi dilanjutkan doa lintas agama, dimulai dari agama Hindu, Budha, Kristen Katolik dan Islam. Kemudian dilanjutkan dengan menggelar tanda tangan bersama melawan teror yang dibubuhkan dalam sebuah kain putih memanjang tepat di bawah Monumen Pancasila. (man/ian)