Mengarak Pengantin Kopi di Keboen Kopi Karanganjar
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Akina Nur Alana
Sabtu, 07 Juli 2018 16:39 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Di tengah gerusan budaya modern, tradisi unik pengantin kopi masih dilestarikan di Blitar. Tepatnya di Keboen Kopi Karanganjar atau De Karanganjar Koffieplantage, Dusun Karanganyar, Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
BACA JUGA:
Tradisi Manten Tebu Tandai Musim Giling Pabrik Gula di Blitar
Meriahnya Pawai Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi di Blitar
Lestarikan Tradisi Saat Pandemi, Larung Sesaji di Pantai Selatan Blitar tetap Digelar namun Tertutup
Tandai Awal Musim Giling, Pabrik Gula di Blitar Gelar Tradisi Manten Tebu
Arak-arakan pengantin kopi ini merupakan ritual tahunan yang digelar pemilik Keboen Kopi Karanganjar, untuk menandai dimulainya musim panen kopi.
Ritual ini dimulai dengan memetik kopi di salah satu lokasi perkebunan kopi seluas 250 hektare tersebut yang dianggap paling subur. Untuk memetik kopi, sejumlah sesepuh hadir untuk memimpin ritual. Para sesepuh inilah yang akan memilih mana kopi lanang (laki-laki) dan mana kopi wadon (perempuan) yang akan dijadikan pengantin. Setelah itu kopi lanang dan kopi wadon dibungkus menggunakan kain putih lalu diarak mengelilingi sebagian kebun kopi diiringi alunan gamelan.
Setelah diarak, kopi lanang dan kopi wadon diserahkan kepada pengelola pabrik kopi di yang sudah menunggu di pendopo yang juga dijadikan pelaminan pengantin kopi sebagai pertanda siap diolah. Penyerahan pengantin kopi ini diikuti dengan kenduri sebagai tanda syukur kepada sang pencipta.
Simak berita selengkapnya ...