Tafsir Al-Isra 5: Pemimpin Negara Islam, Jadilah Tentara Tuhan
Editor: Redaksi
Wartawan: -
Sabtu, 21 Juli 2018 19:10 WIB
Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .
Fa-idzaa jaa-a wa’du uulaahumaa ba’atsnaa ‘alaykum ‘ibaadan lanaa ulii ba'sin syadiidin fajaasuu khilaala alddiyaari wakaana wa’dan maf’uulaan (5).
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Memetik Hikmah dari Kepemimpinan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Keputusan Bijak untuk Sengketa Peternak Kambing Vs Petani
Di atas telah dijelaskan, bahwa di tengah-tengah bangsa Israel sedang berkejam-kejam membunuhi umat islam, Allah SWT mengutus hamba-hamba pilhan-Nya yang berkekuatan dahsyat, "ulii ba'sin syadiidin" yang mampu menghentikan kekejaman mereka.
Ada tiga kajian terkait makna dari terma yang ada pada ayat studi ini. Pertama, kata "ibad" (‘ibaadan lanaa). Bentuk jamak dari kata "abd". Ini mengisyaratkan sebuah gabungan dari banyak hamba yang dipilih Tuhan. Jaman now, hamba-hamba itu tidaklah tokoh perorangan seperti dulu.
Dunia yang kini tertata dalam negara-negara berdaulat, idealnya adalah pemimpin negara-negara yang mempunyai kepedulian terhadap kemanusiaan. Pemimpin yang menghargai martabat bangsa, membenci arogansi dan mencintai kedamaian. Lebih khusus lagi adalah pemimpin yang punya rasa ukhuwwah sesama umat islam Pelestina.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : Dr. KHA Musta'in Syafi'ie M.Ag