Di-PHK Sepihak, Puluhan Buruh Pabrik Sepatu Pei Hei Gelar Aksi Unjuk Rasa
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Ronny Suhartomo
Senin, 03 September 2018 12:08 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sejumlah ibu-ibu menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik sepatu PT Pei Hai, di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (3/9/2018). Para buruh ini memprotes kebijakan perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dianggap sepihak oleh pihak perusahaan.
Dengan membawa poster bertuliskan tuntutan, para mantan buruh PT Pei Hai itu mendatangi pabrik pembuatan sepatu sekitar pukul 07.00 WIB. Selain membentangkan poster, mereka juga melakukan orasi dan menyampaikan tuntutannya ke pihak manajemen PT Pei Hai.
BACA JUGA:
May Day, Ribuan Buruh Asal Sidoarjo Bergerak ke Surabaya, Ini Tuntutannya
May Day Situbondo, Ini 5 Tuntutan Buruh yang Anggap Pemkab Tak Efektif
Demo Buruh Bikin Macet Jl Embong Malang dan Tugu Pahlawan, Kasatlantas Turun Tangan
Jadi Pelaku Pengeroyokan Satpol PP Kota Surabaya, Satu Oknum Buruh Disanksi Wajib Lapor
“PT Pei Hai sarang penindas buruh. Tolak status kontrak dan harian lepas di PT Pei Hai,” teriak salah seorang orator dengan menggunakan pengeras suara dalam orasinya.
Salah seorang peserta aksi, Nurika mengatakan, aksi ini merupakan bentuk protes para buruh atas tindakan PT Pei Hai yang dianggap melanggar aturan. Lantaran perusahaan pengekspor komoditas sepatu itu dinilai melakukan PHK pada puluhan buruh secara sepihak.
“Tanpa alasan yang tepat, saya dan rekan-rekan dikeluarkan dengan alasan yang tidak jelas. Katanya banyak absensi. Padahal selama hampir 25 tahun bekerja di sini, tidak satu hari pun saya absen A (bolos, red),” katanya kepada awak media.
Nurika tak menampik, ia beberapa kali tak masuk kerja. Namun, dengan alasan yang jelas. Seperti saat sakit, ia mengaku juga menyodorkan surat keterangan dokter. Selanjutnya tidak masuk lantaran mengambil cuti yang sudah menjadi haknya sebagai buruh di PT Pei Hai.
“Tapi menurut perusahaan itu alasan yang dibuat-buat. Padahal alasan kami benar dan sudah sesuai dengan prosedur. Ini perilaku mandor. Karena mandor itu ada alasan suka dan tidak suka. Perilaku mandor juga tidak manusiawi. Mereka sering menyebut kita (maaf) goblok, anjing dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Simak berita selengkapnya ...