Aktivis Gresik Demo Minta Pertanggungjawaban Bupati atas Kerusakan Alun-alun
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Rabu, 05 September 2018 11:31 WIB
Pada kesempatan ini, Syafiudin juga mengungkapkan kondisi ekonomi eks PKL Alun-alun yang kian memprihatinkan setelah direlokasi ke Jalan Noto Prayitno, Kecamatan Kebomas.
"Rombong PKL dijual karena dagangan tak laku. PKL tak bisa membayar biaya sekolah anak. Kondisi eks PKL Alun-alun kian terpuruk, beli makan saja sulit," ungkapnya.
"Revitalisasi Alun-alun Gresik juga mematikan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Ojek, becak, jualan jadi mati akibat proyek tak bermanfaat tersebut. Karena itu, rakyat patut menuntut atas kerusakan Alun-alun yang membuat fungsinya hilang," pungkasnya.
Dalam aksinya, para pendemo mengungsung spanduk berukuran besar yang berisi sejumlah foto Alun-Alun sebelum direvitalisasi, serta sejumlah aktivitas aktivis Save Alun-Alun selama memperjuangkan penolakan revitalisasi tersebut. Sambil menutup mulut dengan lakban, mereka juga membawa miniatur makam lengkap dengan dupa yang dinyalakan bertuliskan "Matinya Demokrasi". (hud/dur)