SBY: Lima Tahun ke Depan Pemerintah-Parlemen Saling Hancurkan
Senin, 15 September 2014 16:23 WIB
Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW
Firdaus Ilyas menganggap Koalisi Merah Putih sedang menjalankan strategi bumi
hangus. Ia mengatakan suasana pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan sarat
dengan kooptasi kepentingan politik dari koalisi. "Jangan sampai terjadi
pemanfataan kekuasaan untuk melancarkan strategi bumi hangus," ujar dia
kepada Tempo, Ahad, 14 September 2014.
Menurut dia, Koalisi Merah Putih terlihat ingin menguasai suprastruktur
kelembagaan negara untuk memperkuat posisi. "Sebagai pihak yang kalah,
Koalisi Merah Putih berupaya mengamankan posisi dengan menguasai
lembaga-lembaga strategis," ujar dia. Setelah berupaya menguasai parlemen
dengan UU MD3, ujar dia, koalisi terus berupaya melalui RUU Pilkada dan BPK.
Ia mengatakan aroma mengambil alih instrumen kenegaraan semakin mengental.
Mengambil alih lembaga pengawasan, kata Firdaus, memberikan keuntungan bagi
koalisi, terutama untuk menjegal pemerintahan yang akan datang. "Akan
berbahaya jika lembaga pengawasan disalah-gunakan sebagai alat politik untuk
menekan atau mengamankan partai," ujar dia.
Untuk itu, Firdaus berharap ada perbaikan dalam mekanisme pemilihan anggota
BPK. Ia mengatakan Dewan seharusnya bisa meniru pembentukan panitia seleksi
untuk mencari pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Dengan ada pansel,
prinsip transparansi dan akuntabilitas lebih terakomodir ketimbang voting
tertutup," ujar dia.
Firdaus khawatir publik akan kehilangan kepercayaan terhadap penyelenggaraan
negara. "Harapan publik untuk lembaga audit sangat tinggi lantaran lembaga
ini menjadi ujung tombak dalam mendorong transparansi penggunaan anggaran
negara," ujar dia. Firdaus berharap komposisi anggota BPK nantinya tak
didominasi oleh Koalisi Merah Putih. "Supaya BPK tidak jadi alat politik
semata untuk mengamankan posisi," ujar dia.