Bupati Indartato: Pemuda Harus Bisa Tangkal Hoax
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Yuniardi Sutondo
Senin, 29 Oktober 2018 14:09 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Pacitan, Indartato menegaskan, bahwa selama ini ada hutang budi terhadap tokoh pemuda pada Tahun 1928 silam. Sebab berkat jasa mereka, terlahir deklarasi Sumpah Pemuda.
"Dari situlah menjadi tonggak awal kepeloporan pemuda untuk membangun kesadaran kebangsaan. Sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini. Karena itu, komitmen kebangsaan mereka harus kita teladani untuk membangun bangsa, satukan Indonesia," kata Indartato menyampaikan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga, saat upacara bendera memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-90, Senin (29/10).
BACA JUGA:
Pemkab Pacitan Imbau Pengusaha Segera Bayarkan THR Karyawannya
Peringati Sumpah Pemuda, PMII, HMI, dan GMNI Kompak Soroti Permasalahan di Pamekasan
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda, Wawali Pasuruan Ajak Pemuda Jaga Persatuan dan Kesatuan
Sumpah Pemuda, Khofifah: Gaungkan Keteladanan dan Kepahlawanan Pemuda Ekstra Ordinary Blitar
Sebagaimana diketahui, Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengambil tema, "Bangun pemuda, satukan Indonesia". Tema tersebut diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik INdonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing. Namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hatch speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara," beber bupati.