Waspadai Bahaya Seks Menyimpang, Bakesbangpol Pacitan Rencanakan Gelar Sosialisasi dan Edukasi
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yuniardi Sutondo
Senin, 29 Oktober 2018 22:31 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Isu seks menyimpang di Pacitan menjadi atensi serius dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Pacitan. Mereka berharap, fenomena itu bisa diminimalisir, bahkan bila perlu bisa diberangus.
Kabid Kewaspadaan Dini Bakesbangpol Pacitan, Didik Alih Wibowo, berencana bakal memberikan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terkait dampak buruk kehidupan seks menyimpang tersebut. Baik itu homoseksual ataupun lesbian.
BACA JUGA:
Tafsir Al Quran Aktual: Kebanggaan Kentut dan Seks Brutal Kaum Nabi Luth
Siksa Dosa Homoseks Lebih Mengerikan Ketimbang Dosa Syirik dan Kufur Fir'aun
Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
OPD yang masuk sebagai unsur intelijen daerah itu berencana akan menyelenggarakan sosialisasi massal dengan melibatkan Dinas Kesehatan serta BLUD RSUD dr Darsono.
"Tanggal 4 November nanti, kami bersama Dinkes dan RSUD akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dampak buruknya perilaku seks menyimpang terhadap kesehatan. Acara tersebut akan kami laksanakan berbarengan dengan kegiatan car free day," kata Didik saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/10).
Menurut Didik, kegiatan itu bukan hanya terfokus pada homoseksual ataupun lesbian semata, namun juga dampak penyakit berbahaya lainnya sebagai akibat perilaku seks tak semestinya.
"Karena itu, tajuk dari kegiatan tersebut, "Stop HIV/AIDS, Jauhi Penyakitnya, Jangan Orangnya. Stop Kenakalan Remaja. Kenakalan Rem Saja". Kami berharap sosialisasi yang dirangkaikan dengan kegiatan car free day, masyarakat bakal antusias dan lebih mengena," jlentrehnya.
Didik menegaskan, kegiatan sosialisasi terhadap dampak seks menyimpang tersebut akan terus dilakukan selama enam minggu dengan tema berbeda. "Kita juga terus melakukan pemantauan terhadap perilaku seseorang maupun komunitas yang mengarah pada kehidupan seks menyimpang. Akan tetapi, kita tidak bisa memberikan justifikasi terhadap mereka," tandasnya. (yun/rev)