Setelah di Lebanon, Kini Kiai Asep Deklarasi Jokowi-Ma’ruf di Mesir dan Maroko
Editor: EM Mas'ud Adnan
Rabu, 31 Oktober 2018 10:51 WIB
KAIRO, BANGSAONLINE.com - Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA terus melakukan deklarasi untuk memenangkan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Negara-negara Timur Tengah yang dikunjungi. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu bersama rombongan kini berada di Kairo Mesir setelah sebelumnya singgah di Lebanon dan Maroko.
Kontributor BANGSAONLINE.com Fadly Usman yang ikut rombongan Kiai Asep melaporkan, hari pertama Kiai Asep Saifuddin Chalim bersama rombongan masuk Mesir pada 29 Oktober 2018. Mantan Ketua PCNU Kota Surabaya itu langsung menemui beberapa pengajar asli Mesir yang pernah menjadi native dan mengajar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Diantaranya Syaikh Abdul Wafa dan Syaikh Ibrahim.
BACA JUGA:
Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Bersama Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Peroleh Brevet Kehormatan Hiu
Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
Pada siang hari selepas dzuhur, Kiai Asep bertemu dengan alumni Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang sedang menuntut ilmu di Kairo, Mesir. Di negara yang terletak di antara benua Afrika dan Asia ini sudah terbentuk Himpunan Alumni Amanatul Ummah (HIMMAH) Cabang Mesir.
Dalam pertemuan dengan HIMMAH tampak hadir Syaikh Abdul Hadi. Saat menyampaikan sambutan Syaikh Abdul Hadi mengaku bahagia atas kehadiran ulama Indonesia, yaitu Kiai Asep bersama rombongan. Karena, menurut Syaikh Abdul Hadi, kehadiran ulama dari Indonesia seperti membawa suasana Indonesia ke Mesir, “Bila musim hujan, maka setiap sore selalu hujan. Begitu juga hari ini, seakan bercurah-curah kebaikan yang diterima oleh seluruh warga Mesir. Semoga kedatangan Kiai Asep beserta rombongan bisa membuat Mesir semakin baik dengan ilmu dan amal yang baik pula,” harapnya.
Sementara Syaikh Ibrahim dalam sambutannya menyampaikan bahwa Al Azhar menjadi kiblat dunia dalam belajar ilmu-ilmu agama. “Tetapi Indonesia merupakan kiblat bagi dunia jika ingin belajar ilmu tentang akhlaq,” katanya.
sumber : Fadly Usman