Kunjungan ke Lamongan, Kemenko Perekonomian RI: Komoditas Jagung Penyumbang Inflasi Cukup Besar
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Kamis, 22 November 2018 17:59 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) menunjuk Kabupaten Lamongan sebagai salah satu rujukan diskusi stabilisasi harga, terutama jagung. Itu karena komoditas jagung merupakan penyumbang infilasi yang cukup besar yakni 2 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Puji Gunawan, perwakilan Kemenko Perekonomian RI saat melakukan kunjungan kerja dan diterima Bupati Fadeli di Guest House, Kamis (22/11). Selain dari Kemenko Perekonomian, TPIP terdiri dari perwakilan Kemendagri, Bank Indonesia, Kemenko Perekonomian, Kemenperindag, dan Bulog.
BACA JUGA:
Petrokimia Gresik Dukung Program Closed Loop Kemenko Perekonomian
Di FGD Kemenko Perekonomian, Diskominfo Kota Kediri Tekankan Pentingnya Kolaborasi Stakeholder
AHY Terima Penghargaan One Map Policy dari Kemenko Perekonomian
Pj Gubernur Jatim Minta Pemda Kembangkan Inovasi Transformasi Digital Lewat 5 M
Puji Gunawan mengungkapkan memilih Lamongan karena produksi jagungnya yang tertinggi di Jawa Timur. “Dan mengapa jagung, karena komoditas jagung dan turunannya sebagai penyumbang inflasi yang cukup besar, yang hampir sama dengan beras, yakni sebesar 2 persen,” ungkapnya.
Inflasi, jelasnya, terjadi bukan hanya karena keterjangkauan harga. Namun juga berkaitan erat dengan ketersediaan pasokan serta distribusinya. Sehingga ketika terjadi ketidakseimbangan di tiga faktor tersebut, lanjut dia, terlebih untuk sentra jagung seperti Lamongan, yang terjadi adalah ancaman inflasi yang tinggi.
"Oleh karena itu kami juga ingin tahu bagaimana keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan serta distribusi jagung di Lamongan untuk menghindari hal tersebut," ungkap Puji .
Simak berita selengkapnya ...