Ciptakan 'Simerdu', UB Malang Temukan Solusi Jitu Tangani Rekam Medis Pasien Rujukan
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Tuhu Priyono
Rabu, 02 Januari 2019 19:56 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Belum tersinerginya rekam medis pasien pada bank data kantor praktek dokter dengan rumah sakit rujukan, kerap kali menjadi kendala tersendiri saat seorang pasien menjalani penanganan medis lanjutan.
Kondisi itulah yang kemudian menjadi salah satu alasan seorang dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang, menciptakan sistem informasi terpadu dan tersinergi dengan KPT elektronik maupun layanan BPJS Kesehatan.
BACA JUGA:
Perumda Tirta Kanjuruhan Berikan Apresiasi untuk Pelanggan Setia
Abdulloh Satar Targetkan Pasangan SALAF Menang 70 Persen di Pilbup Malang Lewat Dapilnya
Wamen ATR BPN Serahkan 12 Sertifikat Hak Pakai ke Pemkot Malang
Tuntutan Aliansi Rakyat Indonesia Maju saat Demo di Balai Kota Malang
Bersama institut biologis UB, Eka Maulana, dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UB Malang ini berhasil menciptakan sebuah Sistem Rekam Medis Terpadu (Simerdu) berbasis Internet Of Thing (IOT).
Eka Maulana kepada sejumlah awak media, Rabu (2/1) menjelaskan bahwa Simerdu merupakan sebuah sistem rekam medis terpadu berbasis Internet dan Radio Frequensi Identification (RFID) yang dapat digunakan secara terintegrasi, antara klinik dokter, puskesmas dan rumah sakit rujukan.
"Melalui jaringan RFID dan perangkat pembaca yang terhubung dengan jaringan Internet, sistem ini mampu menangani data medis pasien dalam skala besar dan dapat dengan mudah di pantau melalui sebuah aplikasi atau situs internet," jelas dia.
Bagi tim medis dan institusi kesehatan, Simerdu nantinya memberikan beragam kemudahan dalam operasionalnya. Selain bersifat transparan, Simerdu juga dapat dikelola dengan mudah, cepat dan tepat. "Terkait kondisi kesehatan pasien, daftar penyakit yang pernah diderita, obat yang biasa dikosumsi selama sakit, alergi maupun penanganan medis yang pernah diterima pasien," tuturnya.
Uniknya, lanjut dia, sistem Simerdu ini tidak hanya terfokus dengan riwayat kesehatan pasien yang berhubungan dengan penanganan medis pasien. Namun, nantinya juga bakal dikembangkan untuk terkoneksi dan terintegrasi dengan layanan asuransi kesehatan (BPJS) hingga KTP-el.
Sementara itu, demi memudahkan bagi pasien pemegang akun dan para tenaga medis, Eka Maulana juga memberikan dua alternatif alat pengenal identitas setiap pasien. "Masing-masing gelang pengenal serta kartu magnetik, layaknya kartu ATM atau KPT-el," pungkasnya. (thu/ian)