Gelombang Tinggi, 6 Kapal Tongkang Terdampar di Perairan Tuban | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gelombang Tinggi, 6 Kapal Tongkang Terdampar di Perairan Tuban

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Munif Heri
Rabu, 23 Januari 2019 00:30 WIB

Warga Sucorejo, Kecamatan Jenu berjaga di pantai.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 6 tongkang dan tugboat terdampar di perairan wilayah Jenu, Kabupaten , Selasa (22/1/2019) malam. Peristiwa ini terjadi akibat gelombang tinggi yang disebabkan hujan disertai angin.

Bahkan akibat hal ini, salah satu tongkang milik perusahaaan rekanan PT Semen Indonesia juga mengalami musibah. Kapal yang akan mengangkut semen itu menabrak pelabuhan milik PT Semen Holcim hingga mengakibatkan kerusakan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Humas PT Semen Indonesia (SMI), Arif Zainudin, membenarkan insiden yang yang terjadi tersebut.

"Benar mas tercatat ada 6 yang mengalami putus jangkar. Salah satunya yang di pelabuhan Holcim. Saat ini koordinasi dengan semua pihak telah kita lakukan. Perkembangan akan kami beritahukan lebih lanjut," tulis Arif melalui pesan singkat.

Ia menyebut identitas 6 tersebut, yakni:

1. TB. KSA EMERALD 02/ BG. ATK 311 tali putus posisi trestel jetty holcim => Jetty Holcim patah kurleb 100 M

2. TB. ATK 2010/ BG. RMN 358 tali putus => Kandas posisi timur jetty SMI

3. TB. PSB 03/ BG. PSB 3303 tali putus => Aman

4. TB. KSA 57/ BG. RMN 388 tali putus => Kandas antara jetty holcim & SMI

5. TB. KOMPAS 02/ BG. Baiduri 30368 tali putus => Kandas sebelah barat jetty holcim

6. TB. ENTEBE STAR 29/ BG. FINACIA 59 tali putus => Kandas sebelah timur jetty SMI

"Update sementara mas dari Unit Operasional Pelabuhan Gresik dan ," tambahnya.

Sementara itu, Kades Sucorejo Kecamatan Jenu, Arif Rahman Hakim yang wilayahnya dekat dengan Pelabuhan PT Semen Holcim dan PT Semen Indonesia mengaku, jika di kawasan desanya memang terdapat satu yang mengalami kandas. Pemdes dan warga berharap, tersebut segera dievakuasi agar tidak menganggu aktivitas warga.

"Ada laporan itu mendekati bibir pantai. Malam ini kami beserta masyarakat akan berjaga, takutnya terjadi sesuatu. Semoga segera ada tindakan lebih lanjut," pungkas Kang Arif sapaan akrabnya. (tb1/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video