Jokowi Kunjungi Mbah Maimoen Zubair
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Ahmad Istihar
Sabtu, 02 Februari 2019 10:08 WIB
Sementara itu, Jokowi dalam kesempatan ini membahas tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia yang sekarang sudah hampir berpenduduk 260 juta jiwa. Menurutnya tantangan terberat adalah perbedaan dalam kebhinekaan. Bahkan, telah mengarah perpecahan persatuan karena adanya perbedaan dalam pemilu. Padahal, pilihan pemilu setiap lima tahun selalu ada dan selalu dilaksanakan di Indonesia seperti pilihan kepala daerah atau Bupati.
"Kalau ada pilihan daerah, Bupati mau pilih ya lihat prestasinya dan ide-ide yang digagas untuk daerah. Setelah itu, baru Bismillah, memilih (pilih, red) ngak usah dibahas atau menyela apalagi nyinnyir," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada hadirin tentang etika politik dan tata krama serta budi pekerti. Jokowi mengajak untuk menghindari saling hujat seperti saat ini, utamannya yang terjadi di media sosial.
"Apakah ini yang akan kita teruskan?," tanya Jokowi pada hadirin. "Mboten nggeh, saestu," tambah suami Iriana ini meyakinkan.
Jokowi kemudian mengulang fitnah-fitnah yang pernah dia alami selama Pilpres sebelumnya. Namun tetap sabar menghadapinya.
"Lagi isu kriminalisasi ulama. Saya jawab sekarang. Kalau ada masalah hukum, aparat melakukan penyelidikan dan diputuskan oleh pengadilan. Masak dikatakan saya. Saya tiap hari tiap Minggu selalu ke ulama dan yang tanda tangan Kepres hari santri siapa? Mikir, mikir, mikir!," ujar Jokowi yang disambut tawa hadirin. (ahm/ns)