Tafsir Al-Isra' 24: Haul, Bentuk Berbakti pada Orang Tua
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: --
Jumat, 08 Februari 2019 10:23 WIB
Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Memetik Hikmah dari Kepemimpinan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Keputusan Bijak untuk Sengketa Peternak Kambing Vs Petani
Al-Isra': 24
وَاخْفِضْلَهُمَاجَنَاحَالذُّلِّمِنَالرَّحْمَةِوَقُلْرَّبِّارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيٰنِيْصَغِيْرًاۗ
Waikhfidh lahumaa janaaha aldzdzulli mina alrrahmati waqul rabbi irhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraan
Dan rendahkanlah dirimu terhadap
keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah
keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
TAFSIR AKTUAL:
Sesungguhnya pesan ayat ini sambungan dari ayat sebelumnya, yaitu tentang berbakti kepada kedua orang tua. Agar mereka sangat legowo dan terus-menerus dalam kelegowoan, maka tidak boleh ada tindakan yang bisa membuat mereka kecewa sekecil apapun. Disebutkan, berkata "uff" saja tak boleh. Uff adalah bunyi, suara "pyek" bukan kata-kata yang terangkai dari huruf-huruf, meski tidak bertata bahasa, tapi bisa dimengerti maksudnya, yaitu nada keengganan, gelagat keberatan, atau ekspresi ketidak-ikhlasan.
Simak berita selengkapnya ...