Sumamburat: Lengser Keprabon Pakde Karwo | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sumamburat: Lengser Keprabon Pakde Karwo

Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: ---
Rabu, 13 Februari 2019 10:28 WIB

Suparto Wijoyo

(2) Pembiayaan yang Kompetitif dengan mensinergikan potensi sumber pendanaan APBD dan BUMD seperti PT Bank Jatim dan PT Bank UMKM. Pembiayaan yang didesain memiliki kekhususan, yaitu kebijakan permodalan kepada segmen UMKM tidak berupa hibah belanja, tetapi melalui penempatan modal maupun desain kebijakan perkreditan di BUMD (PT bank Jatim dan PT Bank UMKM) dengan skema perbankan (banking system). Ciri lain adalah adanya penjaminan resiko bagi segmen UMKM yang tidak memenuhi persyaratan perbankan (not bankable). Dengan pola ini, Pakde Karwo memberikan sistem permodalan UMKM yang harus diikuti oleh peningkatan kinerja UMKM, agar kesehatan keuangan dapat dijaga dan ditingkatkan sehingga dapat melakukan pembayaran pinjaman. Dibangunlah etos kerja UMKM yang ke depan akan dihadapkan pada daya saing untuk memasuki era pasar bebas.

(3) Pengembangan Perdagangan/Pasar di mana kegiatan ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan pangsa pasar produk Jatim yang setelah melalui proses produksi yang efisien maupun input pembiayaan yang kompetitif, Pakde Karwo mengkonstruksi sistem pasar yang dapat mengakselerasi pangsa pasar domestik, baik melalui Pasar lelang, akselerasi pasar di tingkat nasional melalui pembukaan 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di provinsi-provinsi serta akselerasi pasar global melalui penempatan penghubung di 6 kota di lima negara. Strategi pemasaran ini adalah konstruksi Jatim yang turut serta mendesain pasar dari barang-barang produksi UMKM maupun segmen usaha besar.

Bagi Pakde Karwo terdapat tiga aktivitas ekonomi utama konstruksi Jatimnomics sebagai model Indonesia Incorporated dengan beberapa ciri yang tidak terpisahkan dari model dimaksud yaitu: (a) terdapat pola keberlanjutan dan perubahan kinerja (sustainability and change), (b) output bersifat untuk semua/Indonesia, tidak hanya untuk Jatim (for all), (c) pada setiap aktivitas, tidak hanya sekedar memfungsikan kebijakan fiskal semata, namun lebih kepada peran mengkonstruksi peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi (by design), (d) output berupa pertumbuhan tidak hanya sekedar mencapai percepatan, namun lebih kepada dampak di pengurangan kemiskinan, pengurangan disparitas serta pengurangan pengangguran dan peningkatan IPM (inclusive growth mindset), (e) pada setiap aspek selalu muncul inovasi kebijakan dan strategi dan tidak sekedar-nya atau “as usualpolicy and strategy innovation, (f) dalam membangun UMKM, lebih bersifat partisipatif (participatory based development), (g) peran Pemerintah Provinsi Jatim dalam mengkonstruksi strategi ke tiga aspek kegiatan utama ekonomi baik produksi segmen UMKM dan Besar, pembiayaan yang kompetitif, maupun pemasaran, pemda yang terdiri dari unsur Kepala Daerah dan DPRD, selalu dalam koridor “kemitrasejajaran kritis konstruktif”, termasuk dengan FORPIMDA dalam menggaransi investor melalui iklim perburuhan yang kondusif.

Seberat apapun bebannya, seringan apapun langkahnya, senyaring apapun suaranya, selirih apapun bisiknya, atau sekeras apapun ucapnya, Bude -Mas Emil selaku pengganti Pakde Karwo-Gus Ipul diniscayakan memperhatikan kesadaran terdalam rakyat. Di sinilah leader dancing gubernur itu diperankan untuk mewujudkan visi-misi yang telah dicanangkannya. SELAMAT BEKERJA.

*Dr H Suparto Wijoyo: Esais, Pengajar Hukum Lingkungan Fakultas Hukum, Koordinator Magister Sains Hukum dan Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Sekretaris Badan Pertimbangan Fakultas Hukum Universitas Airlangga serta Ketua Pusat Kajian Mitra Otonomi Daerah Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video