Kelebihan Kiai NU, Mampu Jelaskan dengan Bahasa Sederhana | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kelebihan Kiai NU, Mampu Jelaskan dengan Bahasa Sederhana

Kamis, 02 Oktober 2014 20:25 WIB

EM. Mas'ud Adnan

"Banyak para intelektual berbicara tentang rakyat kecil dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh rakyat kecil. Sehingga, pembicaraan mereka tidak pernah didengarkan oleh rakyat kecil," terang Kiai Said. 

Dalam pandangan KH. Said Aqiel Siraj, paham ahlusunah waljamaah pada dasarnya menganut lima prinsip. Yakni, at-Tawazun (keseimbangan), at-Tatsamuh (toleran), at-Tawasuth (moderat), at-Ta'adul (adil dan patuh pada hukum), dan amar makruf nahi mungkar. 

Dalam masalah sikap toleran pernah dicontohkan oleh pendiri NU KH Hasyim Asy'ari saat muncul perdebatan tentang perlunya negara Islam atau tidak di Indonesia. Mbah Hasyim mengatakan, selama umat Islam diakui keberadaan dan peribadatannya, negara Islam atau bukan, tidak menjadi soal. Sebab, negara Islam bukan persoalan final dan masih menjadi perdebatan. (Marwan Jakfar, 2010)

Bertolak dari pandangan Mbah Hasyim dan Kiai Said Aqiel ini jelas sekali bahwa paham Aswaja sebagai manhaj al-fikr (metode berfikir) memiliki watak inklusif dan fleksibel sesuai dengan perkembangan jaman modern. Prinsip-prinsip modernitas, baik dalam politik maupun sosial dan budaya hampir semua tercakup dalam konsep Aswaja.

Bahkan doktrin aswaja sebagai manhaj mempunyai nilai substansi yang universal dan mondial. Dalam kontek Ta’adul misalnya, Allah SWT mengingatkan bahwa dalam menegakkan keadilan itu kita tidak boleh didasari sikap subyektif. Artinya, walaupun kita benci kepada suatu kaum, tapi kebencian itu tak boleh mempengaruhi sikap kita dalam mengadili suatu perkara. 

Kita simak firman Allah SWT: Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-orang yang tegak membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil. Dan janganlah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak adil. Berbuat adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS al-Maidah: 8). (bersambung)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video