Kiai Ma'ruf Ungkap Empat Bingkai Kebangsaan yang Mampu Majukan Bangsa
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Didi Rosadi
Selasa, 19 Maret 2019 01:59 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin mengatakan, bangsa yang maju adalah bangsa yang ditopang oleh ekonomi yang kuat, infrastruktur memadai, dan persatuan yang terus terjaga.
“Ada empat bingkai yang harus diwujudkan untuk membangun Indonesia yang maju,” kata Kiai Ma`ruf Amin, ketika berbicara di Silaturahmi Nusantara Bersatu di Goci Mall, Surabaya, Senin (18/3) malam.
BACA JUGA:
Termasuk Pj Wali Kota Mojokerto, Wapres Berikan Penghargaan UHC Awards pada 493 Kepala Daerah
Dampingi Wapres RI, Pj Gubernur Jatim: Wujudkan Ekonomi Biru di Sektor Keluatan dan Perikanan
Wapres Ma’ruf Amin Berharap Hak Angket Tidak Berujung Pemakzulan Jokowi
Dijadwalkan Beri Sambutan, Presiden Jokowi Tak Hadiri Perayaan HAM Sedunia, Ada Apa?
Guna mewujudkan Indonesia yang maju, Kiai Ma'ruf menilai diperlukan penguatan empat bingkai kehidupan. Empat bingkai itu, pertama adalah bingkai politik. Jika kehidupan politik berbangsa kuat, maka kemakmuran bangsa akan mudah tercapai.
Kemudian bingkai kedua adalah bingkai yuridis di mana peraturan, perundang-undangan, dan hukum harus dipatuhi untuk menjaga keutuhan bangsa. “Yang menyimpang tidak ada ruang di negeri ini,” kata Kiai Ma'ruf.
Sedangkan Bingkai ketiga adalah bingkai sosiologis, yakni dengan penguatan kearifan lokal. Filosofi kehidupan berbangsa ada pada kearifan lokal yang berasal dari beragam agama, suku, dan etnis yang hidup di Indonesia.
Sementara bingkai keempat, menurut Kiai Ma'ruf, adalah Bingkai Teologis. “Yakni agama harus menjadi sumber pemersatu. Agama harus jadi landasan kerukunan karena teologi yang kita bangun adalah kerukunan. Paham yang intoleran harus kita hilangkan di bumi Indonesia. Ini penting untuk kita semua,” ujarnya.
Jika empat bingkai berbangsa ini dipegang teguh, kata Kiai Ma'ruf, maka Indonesia akan segera menjadi negara besar, bukan negara bubar, apalagi negara punah. “Kami memang ingin melayani masyarakat Indonesia sepanjang hayat kami. Kami akan melayani apapun agama, suku, dan rasnya,” ujarnya.