KPK Bidik Kasus Proyek Pasar Turi Surabaya Senilai Rp 1,4 Triliun | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

KPK Bidik Kasus Proyek Pasar Turi Surabaya Senilai Rp 1,4 Triliun

Rabu, 08 Oktober 2014 13:35 WIB

Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: antara

Menurut Johan, lembaganya memantau pembangunan proyek senilai Rp 1,4 triliun tersebut berdasarkan laporan masyarakat yang mengadukan adanya indikasi terjadinya tindak pidana korupsi.

"Tim ke sana waktu itu untuk mencari dan meminta informasi. Saat ini kasusnya masih di dumas (pengaduan masyarakat) dan sudah melalui proses telaah," kata Johan.

Berdasarkan informasi yang berkembang, proyek pembangunan Baru bernilai Rp 1,4 triliun. Uang dalam jumlah fantastis tersebut merupakan pungutan dari pedagang untuk pelunasan stan oleh investor PT Gala Bumi Perkasa.

Sebelumnya diberitakan, Walikota Surabaya mengungkapkan bahwa sejumlah proyek besar di Kota Pahlawan masuk dalam pantauan . Bahkan, Pemkot Surabaya diminta untuk memberikan data gunamelengkapi penyelidikan.

Risma menyebut, kasus dugaan korupsi yang terjadi di Surabaya diantaranya pembangunan gedung , tanah dan gedung PDAM Jalan Basuki Rahmat serta banyak kasus sengketa tanah yang sedang dibidik .

"Itu ada laporan dari pedagang ke tentang penerimaan uang stand itu yang sekarang lagi di . Ini sudah dimintai data resmi," kata Risma pada wartawan di ruang kerjanya, Balai Kota Surabaya, Senin (6/10/2014) sore..

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini akan memberikan seluruh data yang diminta . Karena untuk kasus , Risma menyebut sangat ruwet. "Ini ruwet sekali , saya juga minta dibantu prosesnya. kasihan pedagang. Kalau ribut terus kayak gini," imbuh Risma.

Selain diminta data pembangunan , walikota yang juga dosen ITS ini juga sempat ditanya terkait rencana 'take over' Pemkot pada 14 Oktober yang merupakan akhir perjanjian antara Pemkot-investor PT Gala Bumi Perkasa.

"Saya jawab pasti karena di dalam kontrak bunyinya juga begitu. Nanti pikir , saya main main kan, tidak bisa. Tolong sekali, karena kami dipantau terus sama ," ungkapnya.

Walikota perempuan di Surabaya ini menambahkan saat ini sudah mengirim Sekkota Surabaya Hendro Gunawan untuk memberikan penjelasan dan data ke .

Ia menyebut posisi pemkot selama ini dalam kontrak perjanjian dengan investor sangat lemah.

"Setelah kita ambil nanti akan dievaluasi lagi, karena kami tidak bisa masuk, karena di kontraknya tidak punya kewenangan apapun di kontrak yang dilakukan. Nah setelah tgl 14 Oktober, akan evaluasi adenum terhadap kontrak karena lemah sekali pemkot di pasar turi itu. Saya harus bersikap dan itu yang ditunggu ," pungkas Risma.

Sumber: Tribunnews.com/detik.com

 

sumber : Tribunnews.com/detik.com

Berita Terkait

Bangsaonline Video