Puasa dalam Suhu 45 Derajat, Rakyat Sudan Tetap Demo Tuntut Perubahan Kekuasaan ke Sipil
Editor: Choirul
Kamis, 09 Mei 2019 23:13 WIB
BANGSAONLINE.com - Di Sudan, meskipun puasa Ramadhan di suhu panas, pengunjuk rasa tanpa lelah menuntut tentara menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil.
Puasa selama 14 jam, dan dalam kondisi suhu panas, rakyat Sudan melanjutkan gerakan menuntut kekuasaan pada sipil. "Kami mampu bertahan dari Ramadhan dan panas," kata Hassan Buchra, salah seorang pengunjuk rasa, dikutip AFP. Diketahui, suhu di Sudah mencapai titik 45 derajat.
BACA JUGA:
Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara
Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran
Lebaran Tinggal Hitungan Hari, Ini Tips Berhijab Bagi yang Punya Pipi Tembem
"Kami mampu bertahan dari peluru dan bom (Presiden Omar) al-Bashir yang jatuh dan kami akan selamat dari hawa panas. Kami orang Sudan, kami sudah terbiasa dengan itu," tambahnya.
Ribuan pemrotes berkemah 24 jam sehari di depan markas militer, menuntut agar para jenderal yang merebut kekuasaan dengan mengusir Bashir, menarik diri, dan menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil.
Sebulan yang lalu, para demonstran mengambil alih markas militer ini. Itu dilakukan pada 11 April. Tetapi Dewan Militer yang beranggotakan 10 orang, merebut kembali kekuasaan dari mantan presiden. Dan ini membuat marah para pemrotes yang menuntut pemerintah sipil. “Kami tetap bertahan di sini, meski kami dalam kondisi puasa,” teriak mereka.
"Kami berjuang untuk suatu tujuan, untuk kekuasaan sipil, untuk mencabut rezim dan untuk mengusir dewan militer," kata Abdelgadir Mohamed, sebelum melakukan doa malam.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : lemuslimpost.com