Kemenag Tuban Terapkan Program Pembiasaan untuk Madrasah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kemenag Tuban Terapkan Program Pembiasaan untuk Madrasah

Editor: rosihan c anwar
Wartawan: suwandi
Kamis, 16 Oktober 2014 14:04 WIB

Kepala Seksi Madrasah Kan Kemenag Kabupaten Tuban, Mohammad Muhlisin Mufa SAg MPd. foto:suwandi/bangsaonline

Muhlisin sapaan akrabnya, membeberkan, dari sekian banyak program pembiasaan sebanyak 70 hingga 90 persen sudah terealisasi. Sedangkan untuk program menjadikan guru madrasah sebagai madarasah sampai saat ini tingakt keberhasilannya sekitar 50 persen. Karena progaram yang satu itu baru berjalan. Program lain tentang guru madrasah diharuskan lulus S1 rencana akan mulai diberlakukan 2015 mendatang. Namun saat ini kemenag sudah melakukan sosialisasi sejak dini ke madrasah-madrasah.

“Kami juga akan berlakukan guru madrasah di Tuban, baik MA, MTs dan MI agar guru yang mengajar semuanya lulusan sarjana,” ujar pria yang juga menjabat wakil ketua PC LP Maarif NU Tuban ini.

Ditambahkannya, program lain dari kemenag Tuban yaitu berencana mendirikan satu desa satu madrasah. Hal itu bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya didunia pendidikan agama. Sebab, saat ini pendidikan agama sedang gencar-gencarnya diburu oleh masyarkat, khsususnya ditingkat pedesaan.

“Kedepan di Tuban ini, mau kita usahakan, satu desa satu madrasah. Hal itu dilakukan, karena untuk memfasilitasi masyarakat yang sedang menginginkan anaknya sekolah dipendidikan agama. Untuk merealisasikan rencana itu, kami pun telah berkerjasama dengan LP Maarif NU Tuban dan Didas Muhammadiyah Tuban,” terangnya.

Sementara itu, menanggapi program pembiasaan, Kepala MI Roudhotut Tolabah Bulu Banjarjo, Kecamatan Bancar, Tuban, Acsanun Nasich saat dikonfirmasi mengatakan, setuju dengan program yang diterapkan oleh kemenag Tuban. Pasalnya, program itu demi kemajuan sebuah madrasah. Akan tetapi, Achasan meminta pada agar bisa melihat kondisi madarasah bersangkutan. Sebab, tidak semuanya madrasah mampu menjalankan program itu.

“Salah satu contoh, dimadarasah kan banyak guru yang sudah sepuh, kalau dipaksa harus lulus S1 apakah mampu, sedangkan disisi lain guru itu ngajarnya sudah lama, masa harus kita keluarkan,” ungkapnya.

 

 Tag:   Kemenag

Berita Terkait

Bangsaonline Video