Sidak Bazar Takjil Ramadan di Bangkalan, BB POM Surabaya Temukan 3 Mamin Terindikasi Boraks
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Ahmad Fauzi
Selasa, 21 Mei 2019 20:16 WIB
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Bangkalan bersama Balai Besar POM Surabaya melakukan sidak makanan dan minuman (Mamin) di bazar takjil Ramadhan depan pendopo Agung, Selasa (21/05/2019). Sidak takjil ramadan ini bertujuan untuk mengetahui apabila ada kandungan berbahaya seperti formalin, boraks, ataupun zat adiktif lainnya yang terkandung dalam makanan berbuka puasa.
Sekitar 40 makanan dan minuman yang ditest kit formalin oleh Balai Besar POM Surabaya.
BACA JUGA:
Pria Penjaga Kandang Ayam di Bangkalan Tewas Terbakar
GIS Universitas Trunojoyo Lakukan Visit Emiten ke MPStore
Khotib Marzuki Pertanyakan Alasan Penolakan Mie Gacoan
Maling Motor di Bangkalan Babak Belur Dihajar Warga, Satu Berhasil Kabur
Moh Rasuli, Sekretaris Dinas Kesehatan Bangkalan mengatakan sidak mamin hanya dilakukan pada hari ini saja dan di satu titik ini saja. Sedangkan untuk titik lainnya akan diagendakan kembali.
"Kalau ada makanan yang terindikasi formalin, kami akan menegur dan menyita mamin tersebut. Serta melakukan pembinaan," tambah Rasuli
Dari hasil sampel yang ditest kit, terdapat 3 mamin yang terindikasi mengandung boraks, yakni 2 jenis kerupuk dan cincau.
Sebelumnya, Balai Besar POM Surabaya telah melakukan pengawasan takjil di 5 titik Jawa Timur, yakni Kediri, Nganjuk, 2 titik di Surabaya, dan Bangkalan. Hasilnya, 10 persen mamin yang telah diuji terindikasi mengandung bahan berbahaya.
Bagus Gerametta, Kepala Balai Besar POM Surabaya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mengecek kemasan ketika membeli produk. "Ketika kemasan rusak, maka kondisi produk pun juga rusak. Kemudian jangan lupa baca label yang terdiri dari nama produk, komposisi, nama pembuat, serta edar karena setiap produk harus memiliki izin edar," pesannya.
"Dan yang terpenting adalah cek tanggal kadaluwarsa. Gunakan waktu 30 detik untuk membaca setiap kemasan produk yang kita beli untuk menghindari kandungan zat berbaya. Karena efeknya tidak akan terasa sekarang, namun lama kelamaan akan mengendap dan menimbulkan penyakit seperti kanker," jelasnya. (bkl3/uzi/ian)