Peringati Harganas ke-26, Wabup Pungkasiadi Serukan 4 Konsep Ini | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Peringati Harganas ke-26, Wabup Pungkasiadi Serukan 4 Konsep Ini

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Minggu, 30 Juni 2019 23:51 WIB

Rombongan peserta Harganas.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Konvoi 38 Mobil Unit Penerangan (Mupen) KB Kabupaten/Kota Mojokerto dan 2 dari KB Provinsi Jawa Timur turut memeriahkan suasana peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-26 tahun 2019, yang dikemas khusus dalam acara bertajuk Mupen On The Road Jelajah Bumi Majapahit 2019.

Rombongan konvoi diberangkatkan langsung oleh Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi didampingi Inspektur Utama Pusat Agus Sukiswo, Kepala Perwakilan Prov. Jawa Timur Yenrizal Makmur, Sekdakab Herry Suwito, serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto Joedha Hadi, Minggu (30/6) pagi di Pendopo Graha Maja Tama sebagai titik start.

Rute konvoi dilanjutkan ke arah Kenanten - By Pass (Tugu UKS) - Jl. Raya By Pass - Trowulan - Jl. Raya Pendopo Agung - Candi Tikus - Jatirejo - Gondang - Pandan - Sumberglagah - Taman Ghanjaran Trawas (untuk ishoma), dan finish di GOR Gajahmada Mojosari dengan diterima kembali Kepala DP2KBP2 Joedha Hadi di sana. Total rute yang ditempuh berkisar 60 km.

Selain memeriahkan Harganas, konvoi Mupen KB dimaksudkan sebagai upaya penggerakan dan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Wabup menyerukan ajakan penguatan ketahanan keluarga dengan 4 konsep. Yakni keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, serta keluarga peduli dan berbagi.

“Keluarga adalah wahana pertama dan utama. Dari sini karakter anak terbentuk. Keluarga harus diutamakan,” pesan wabup dalam sambutan.

Salah satu upaya yang sedang digagas saat ini yakni Gerakan “Kembali ke Meja Makan” dan gerakan “Tidak Melihat Media Sosial dan TV Pada Jam 18.00 – 21.00 atau Gerakan 1821”. Gerakan-gerakan ini, diharapkan mampu memperkuat ketahanan keluarga Indonesia.

Tim Penggerak PKK tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota juga turut mendukung program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Melalui KKBPK, target pemerintah yang dilaksanakan di Kampung KB terintegrasi dengan program TP PKK, bisa dimaksimalkan. Antara lain optimalisasi pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak sejak di kandungan sampai 1.000 hari pertama kehidupan, perencanaan kehamilan yang baik sejak pra nikah dan selama mengandung, serta menurunkan angka fertilitas dan angka kematian ibu (AKI) melalui pelayanan KB yang bermutu.

Kemudian mengembangkan kualitas keluarga dengan memaksimalkan pelayanan sejuta Taman Posyandu (Posyandu, PAUD dan BKB), serta melalui kelompok-kelompok kegiatan BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), dan BKL (Bina Keluarga Lansia), PIK R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) Generasi Berencana, serta UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera).

Wabup Pungkasiadi dalam talkshow ini sekali lagi menyoroti pentingnya keharmonisan keluarga dengan 4 konsep di atas.

“Waktu sangat berharga untuk keluarga. Paling tidak bisa makan bareng satu meja bersama keluarga. Ini salah satu programnya juga. Kami di juga bersinergi, dengan membuat Kampung KB, Forum Anak Majapahit, dan program strategis lainnya,” kata wabup.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Yayuk Pungkasiadi.

“Di keluarga kami selalu disempatkan family time. Kalau tidak bisa weekend, ya bisa malam Senin. Tidak ada asyik sendiri di kamar. Semuanya kumpul bersama. Saya juga bagi tugas dengan Bapak di rumah. Paling penting tidak lepas komunikasi dengan anak-anak,” kata Yayuk.

Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Elestianto Dardak, menyampaikan, peran orang tua sebagai center of attention. Untuk mendidik anak, kedua orang tua harus membagi tugas dengan imbang.

“Bagi saya keluarga adalah investasi. Baik Ayah atau Ibu, harus membagi tugas mendidik anak dengan imbang dan adil. Apapun yang dilakukan orang tua, akan dicontoh oleh anak. Sebab orang tua adalah center of attention dalam keluarga. Jadi harus bijaksana,” kata Arumi. (yep/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video