Mursidah, Ibu Penghina Jokowi Siap Sujud di Kaki Presiden
Rabu, 29 Oktober 2014 23:04 WIB
“Minghina jokowi dipenjara Gw sumpain tuh orang gosong di penjara Menghina presiden indonesia Sama Saja Menghina Negara Indonesia Biar tuh tukang sate mati Masa foto pk presiden di edit foto org. Bersetubuh #sue,” tulisnya.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menyayangkan penangkapan itu. Harusnya, kata Syarief,
Presiden Jokowi menempuh cara yang baik yakni melaporkan, tidak langsung
menangkap.
Syarief membandingkan, masa pemerintahan SBY dan Presiden Jokowi.
Selama
menjabat 10 tahun, SBY sering dikritik dan dihujat, namun SBY tetap
sabar. Termasuk di bully dengan gambar yang tidak senonoh.
"Kalau
Pak SBY selama 10 tahun sudah, pribadi di-bully, gambarnya kadang
dibakar, keluarga dihujat, apa yang dilakukan dihujat, presiden bisa
menerima lapang dada," kata Syarief di gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu
(29/10/2014).
Menurut Syarief, apa yang dilakukan publik terhadap
pemimpinnya adalah sebuah masukan. Dia meminta Presiden Jokowi untuk
sabar menerima hujatan dan tidak serta merta menegakkan hukum seperti
zaman Orde Baru.
"Itu bagian masukan dari masyarakat, kalau Pak
SBY itu dilakukan secara prosedural, itu melapor ke Polda, enggak ada
penangkapan. Enak jaman ku toh," ujarnya.
Sebelumnya, Mabes Polri
membekuk tukang sate atas nama Muhammad Arsad (23 tahun). Dia dituding
menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan mem-bully Jokowi melalui
akun media sosial Facebook pada masa Pilpres 2014 lalu.
Kuasa
hukum Arsad, Irfan Fahmi, mengatakan, petugas Polri menangkap Arsad pada
23 Oktober lalu di rumahnya Kramatjati, Ciracas, Jakarta Timur.
sumber : kompas.com/vivanews.com