Petrokimia Gresik Dukung Pemerintah Wujudkan Indonesia Emas 2045 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Petrokimia Gresik Dukung Pemerintah Wujudkan Indonesia Emas 2045

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Rabu, 31 Juli 2019 02:18 WIB

Ladang sayur di Kebun Percobaan Petrokimia Gresik.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PG Rahmad Pribadi mengungkapkan, PG sebagai salah satu industri manufaktur di Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategic orientation untuk mendukung pemerintah mewujudkan “Indonesia Emas 2045”. 

"Kami telah mencanangkan program transormasi bisnis guna mencapai asa perusahaan menjadi solusi agroindustri. Dengan sejumlah strategic orientation yang telah disiapkan,  akan memiliki infinity power untuk menguasai pasar komersial sektor agroindustri," ujar Rahmad.

Sebelumnya, sebagai industri manufaktur PG telah memperkuat struktur bisnis melalui pendirian pabrik baru seperti joint-venture dengan Jordan Phosphate Mine Company (JPMC) pada tahun 2014 dan revamping pabrik asam fosfat (2015) untuk mengurangi ketergantungan impor asam fosfat (bahan baku pupuk NPK), serta pendirian pabrik Amoniak-Urea II untuk meningkatkan kapasitas Urea dan mengurangi impor Amoniak (2018).

Struktur bisnis yang telah diperkuat tersebut dioptimalkan, salah satunya, untuk menggarap pasar komersial serta menjajaki beberapa potensi pasar di sektor agroindustri yang belum tersentuh. Keseriusan tersebut diwujudkan dengan meluncurkan sederet produk unggulan non-subsidi, terbaru adalah pupuk NPK Petro Ningrat untuk perkebunan, hortikultura buah dan umbi yang diluncurkan Juli 2019 lalu.

"Kebutuhan pupuk ke depan akan terus meningkat, sementara alokasi pupuk bersubsidi perlahan berkurang. Untuk itu, telah menyiapkan tiga produk unggulan non-subsidi yang akan menjadi andalan di tahun 2020, yakni NPK Phonska Plus, NPK Petro Nitratdan NPK Petro Ningrat," pungkas Rahmad.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Komisaris Utama PG, M. Djohan Safri yang menjelaskan bahwa pertumbuhan industri pupuk ke depan masih sangat potensial. Menurut Djohan, pangan dan energi akan tetap menjadi isu global di tahun 2020, karena kebutuhannya semakin meningkat. (hud/ian)

 

 Tag:   Petrokimia Gresik

Berita Terkait

Bangsaonline Video