Jadi Salah Satu Faktor Penyebab Orang Kesakitan, Rokok Tetap Konsumsi Utama Masyarakat
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yuniardi Sutondo
Minggu, 11 Agustus 2019 15:44 WIB
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekkab Pacitan Joni Maryono tak menampik bahwa rokok selama ini masih menjadi persoalan dilematis. Bahkan menurut Joni, selama ini rokok masih menduduki peringkat teratas kebutuhan masyarakat yang mereka konsumsi setiap harinya.
"Pemerintah cukup dilematis dengan masalah ini. Dan sampai kapan imbauan tidak merokok ini benar-benar bisa terlaksana. Sebab dampak dari produksi rokok juga sangat signifikan dalam membantu pembangunan di negara ini," kata Joni, Ahad (11/8).
Joni menerangkan, ada rangkaian sistem yang tidak bisa terpisahkan soal konsumsi rokok dan produksi. Di mana untuk membuat sebatang rokok saja, ada beragam subsistem yang harus terlibat di dalamnya.
"Ketika ada produksi rokok, tentu ada petani tembakau dan cengkeh. Pun juga ada produksi kertas atau paper sebagai pembungkus rokok. Ketika sudah dalam proses manufakturing, di situ jelas ada buruh rajang dan buruh lintingnya. Ini sebuah rangkaian yang sebenarnya sebagai media penggerak ekonomi masyarakat. Namun di sisi lain, rokok oleh dunia kesehatan memang diklaim bisa menjadi biang penyebab terjadinya penyakit," bebernya.
Menyikapi fenomena tersebut, dia meminta masyarakat arif menyikapinya. Sebab, di satu sisi pemerintah berupaya bagaimana masyarakat bisa menjaga pola hidup sehat tanpa asap rokok. Namun di sisi yang lain, tanpa cukai tembakau pembangunan infrastruktur juga akan terkendala.
"Proporsi yang seimbang. Bagaimana masyarakat bisa lebih mengedepankan kebutuhan primernya dengan kecukupan asupan nutrisi dan gizi meski tidak serta melepaskan rokok sebagi konsumsi utama. Sehingga keseimbangan ekonomi masyarakat akan tercapai," pesannya. (yun/rev)