Rapat Perdana, PW Pencak Silat NU Pagar Nusa Jatim Bahas Pelantikan dan Kejurda
Editor: Tim
Senin, 26 Agustus 2019 07:36 WIB
Selain itu, tutur dia, Pagar Nusa Jatim selama ini lebih fokus pada kejuaraan. Akibatnya, administrasi dan organisasi kurang mendapat perhatian.
Abah Muchid tak mau kasus ini terulang. Karena itu ke depan Pagar Nusa Jatim perlu mengadakan pelatihan administrasi, organisasi, dan sebagainya. Ia lalu mengambil contoh surat Pagar Nusa Surabaya yang kebetulan baru ia terima. “Ini ada surat dari Surabaya, masak gak ada stempelnya,” katanya sembari menunjukkan tanda tangan panitia yang juga tak lasim.
Dr Husnul Huluq, salah satu pembina Pagar Nusa Jatim, minta agar Pagar Nusa ke depan diurus sesuai standard organisasi. Sebab, kata dia, badan otonom (Banom) lain ternyata bisa maju. “Selama ini Pagar Nusa sudah baik. Tapi ke depan harus lebih baik,” kata mantan ketua PCNU Gresik tiga periode yang juga mantan Sekda Pemkab Gresik itu.
Sementara Ghufron Marzuki, Bendara PW Pagar Nusa Jatim, mengusulkan agar Pagar Nusa tetap pakai istilah Kejurda. Menurut dia, istilah Kejurda selain secara psikologi membanggakan para atlet pencak silat kita, juga sudah populer. “Kalau pakai Kerjurwil nanti kita repot. Kalau untuk wilayah Kerjurwil, masak untuk pusat jadi Kejurpus,” kata Ghufron Marzuki disambut tawa perserta rapat.
Sedang Em Mas'ud Adnan mengaku optimis Pagar Nusa ke depan bisa maju asal dikelola secara profesional dengan dasar ikhlas berjuang untuk pengembangan Ahlussunnah Wal Jamaah. "Jadi selain berorientasi pada prestasi kejuaaraan juga perlu pengembangan wilayah sasaran anggota dan pengembangan ahlussunnah waljamaah sesuai misi NU yang didirikan Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari," katanya.
Rapat perdana Pagar Nusa Jatim ini tampak penuh semangat. Para pengurus yang sebagian terdiri dari para pendekar dan punya kemampuan supranatural itu sangat antusias untuk memajukan Pagar Nusa ke depan, meski rapat digelar agak molor karena peserta banyak yang datang terlambat. (tim)