Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Berkunjung ke Petrokimia Gresik
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Senin, 26 Agustus 2019 22:05 WIB
Sementara Kittikhoun menjelaskan bahwa letak geografis Laos yang berada di tengah-tengah, dekat dengan China, Thailand, Vietnam, dan tidak jauh dari Jepang dan Korea Selatan, merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Laos meningkat pesat, khususnya dalam hal ekspor-impor.
Lebih lanjut, Kittikhoun juga melihat bahwa PG sudah sangat mampu untuk diajak kerja sama di sektor pertanian dan agroindustri, karena PG merupakan pioneer pupuk majemuk dan pupuk organik di Indonesia.
"Laos merupakan negara pertanian, tapi kami tidak mempunyai banyak produk untuk mendukung sektor ini. Sehingga, kedatangan kami ke Petrokimia Gresik untuk mengeksplorasi potensi di sektor tersebut," jelasnya.
Direktur Utama PG Rahmad Pribadi berharap kunjungan ini menjadi awal kerja sama PG dengan pelaku industri di Laos. Rahmad meyakini, PG mampu mendukung kebutuhan produk-produk untuk sektor pertanian di Laos.
Rahmad mengungkapkan bahwa kapasitas produksi PG saat ini mencapai 9 juta ton dalam setahun, baik untuk produk pupuk dan non-pupuk. "Lengkap dari hulu-hilir pertanian, mulai dari benih, pupuk majemuk, pupuk organik, pupuk hayati, pengendalian hama, hingga berbagai produk pengembangan lainnya. Selain pupuk, Petrokimia Gresik juga capable untuk mengekspor produk-produk kimia lainnya. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi terjalinnya kerja sama antara Laos dengan Indonesia, khususnya Petrokimia Gresik," pungkas Rahmad. (hud/rev)