Dampak Kekeringan, Warga Sampang Mandi di Kubangan
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Ahmad Bahri
Minggu, 01 September 2019 18:59 WIB
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Dampak kekeringan yang melanda Kabupaten Sampang terutama di wilayah bagian utara seperti Kecamatan Robatal, Kedungdung, Banyuates, Tambelangan, Karangpenang, dan Sokobanah, warga saat ini sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk MCK (mandi, cuci dan kakus).
Untuk memenuhi kebutuhan MCK tersebut, sebagian warga mencari sumber air baik sumur dan waduk yang masih ada airnya. Bagi warga yang lain, terpaksa membeli air tangki yang harganya mencapai Rp 200-300 ribu per tangki.
BACA JUGA:
Sejuta Liter Air Bersih di Sampang Jadi Rebutan Masyarakat Terdampak Kekeringan
Aktivis Sosial Tak Terima Dropping Air Bersih Diklaim dari Bupati Sampang
Kemarau Panjang di Sampang, 62 Desa Belum Dapat Bantuan Air Bersih
Hanya Rp 150 Juta, Dewan Tekan BPBD agar Tambah Anggaran Penanggulangan Kekeringan
Akan tetapi bagi warga yang kurang mampu, terpaksa air waduk yang seperti kubangan dengan warna kehijauan akibat bercampur lumut, tetap digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk mandi dan mencuci pakaian.
Sementara untuk kebutuhan air bersih, warga menggali lubang di sekitar waduk yang digunakan untuk kebutuhan memasak dan air minum.
"Mau gimana lagi mas, mau beli air bersih tangki tidak mampu. Ya terpaksa, air waduk yang sudah hijau ini tetap kita gunakan untuk mandi dan kebutuhan lainnya," ucap Moh. Muadi, warga Desa Torjunan, Kecamatan Robatal.