Mengenal Herdyanto Wijaya, Sang Desainer Branding Batik di Mobil Dinas Pemkab Pamekasan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Mengenal Herdyanto Wijaya, Sang Desainer Branding Batik di Mobil Dinas Pemkab Pamekasan

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yeyen
Rabu, 02 Oktober 2019 17:41 WIB

Herdyanto Wijaya (tengah, batik cokelat) saat juara dalam salah satu lomba. Sekilas, wajahnya mirip Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. foto: YEYEN/ BANGSAONLINE

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Di balik branding batik di semua mobil dinas Pemkab Pamekasan, ada sosok benama Herdyanto Wijaya (33). Ia adalah sang desainer branding batik di mobil dinas Pemkab Pamekasan. Tidak hanya membranding mobil dinas Pemkab Pamekasan, Herdyanto merupakan sosok yang getol mengenalkan , dengan motif khasnya, Sekar Jagat.

Di momen peringatan Hari Batik Nasional ini, warga Jalan Agus Salim Pamekasan itu menceritakan pengalamannya untuk memomulerkan , yakni Batik Sekar Jagat.

Ia menceritakan, semangatnya untuk mengenalkan muncul saat ia hadir di sebuah acara undangan pernikahan. Kala itu ia melihat kebanyakan dari tamu yang hadir memakai batik Jawa. Padahal mereka adalah orang Madura.

Hal ini membuat hati Herdyanto Wijaya tersentuh dan merasa terpukul. "Saya bertanya-tanya kepada diri sendiri, kenapa warga Pamekasan lebih suka memakai baju batik Jawa ketimbang batik dari daerahnya sendiri. Padahal, Kabupaten Pamekasan juga punya batik yang tak kalah bagus," kata Herdy sapaan akrabnya, Rabu (2/9/19).

Dari sini lah, Herdy kemudian bersemangat mengenalkan , khususnya bagi warga Pamekasan sendiri.

Di dunia batik, Herdy sejatinya sudah mulai berkarya sejak duduk di bangku sekolah kelas IX SMP. Pria lulusan SMPN 2 Pamekasan itu mengaku kali pertama berkarya di sebuah kertas putih.

"Kelas tiga SMP itu masih suka desain gambar saja. Ya ngedesain motif batik. Lalu mau masuk SMA kelas satu, baru fokus dan mulai mengaplikasikan desain ke selembar kain," ujarnya.

Karya pertamanya diberi nama 'Gaun Malan'. "Gaun Malan merupakan gaun untuk pakaian pesta, namun dengan berbahan dasar batik," katanya.

Selanjutnya, bakat Herdy dalam membatik terus diasah. Hingga ia melahirkan karya kedua dengan judul Sonar (Cahaya). "Waktu itu warna batiknya cokelat, hitam, dan putih. Baju itu dipakai untuk malam keakraban Raka-Raki Jawa Timur 2010," ungkapnya.

Hingga saat ini, Herdy terus berkarya di dunia batik. Ditanya soal karakteristik khas dalam berkarya, Herdy menegaskan lebih fokus pada karakter batik kuno khas Pamekasan. "Kalau saya dalam berkarya hanya ingin mengenalkan budaya lokal Pamekasan agar bisa dikenal oleh masyarakat sendiri dan bisa dipromosikan ke khalayak luar," tuturnya.

"Hanya saja tatanannya yang diubah menjadi karya yang lebih modern. Waktu pertama kali saya berkarya itu pinjam batik kuno milik ibu saya. Ya saya coba kombinasi dengan motif yang saya buat. Hasilnya luar biasa, bagus," ujarnya sambil tersenyum mengingat pertama kali dia berkreasi. 

Berkat kegigihannya, Herdy berhasil meraih sederet prestasi. Di antaranya, Juara 1 kostum terbaik Putri tahun 2015, Juara 1 Fashion Indonesian Culture tahun 2016, dan prestasi-prestasi mentereng lainnya. (yen/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video