Wabup Fauzi Minta Banser Jaga Keutuhan NKRI
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Sahlan
Jumat, 11 Oktober 2019 22:24 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Organisasi Kemasyarakatan (ormas) terbesar di Indonesia harus meningkatkan dan membumikan rasa nasionalisme serta kebanggaan terhadap bangsa dan negara. Sebagaimana dicetuskan oleh Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari, bahwa mencintai negara adalah sebagian dari iman.
Apalagi NU mempunyai banom Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang menjadi garda terdepan penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BACA JUGA:
Bupati Kediri Beri Sejumlah Bantuan ke Anggota Banser Tertua di Pelantikan GP Ansor
Panas! Wajah Eks Bupati Pasuruan pada Puluhan Gelas Kopi Kapiten Dicorat-coret, Siapa Pelakunya?
Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi?
Presiden Jokowi Kagum saat Drumband Banser Bawakan Lagu We Will Rock You
Hal ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi, S.H., saat membuka Diklat Dasar Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Satuan Koordinasi Rayon Batang-batang di Lembaga Pendidikan Aswaja Legung Timur, Jumat (11/10/2019).
“NU bersama Banser sebagai penjaga NKRI harus terus mengawal keutuhan NKRI,” kata wabup.
Dalam kesempatan itu, Fauzi berpesan agar Banser di Kabupaten Sumenep, khususnya di Kecamatan Batang-batang, agar semakin istiqomah menjaga ahlussunnah wal jamaah, mempertahankan NKRI, dan menjaga para ulama.
"Jangan sampai membiarkan ancaman dalam bentuk apapun terhadap Pancasila, NKRI, dan ahlussunnah wal jamaah. Para pendiri NU dan pendiri negeri ini adalah orang yang memiliki pandangan yang sama, bahwa keindonesiaan tidaklah bertentangan dengan keislaman. Mereka tegas menetapkan untuk mendirikan NKRI adalah salah satu kewajiban dalam membela dan menegakkan syari'at agama,” imbuhnya.
Fauzi juga berharap, anggota Banser lebih adaptif terhadap perubahan zaman, sesuai dengan salah satu kaidah NU, yakni menjaga tradisi-tradisi lama sembari menyesuaikan dengan tradisi-tradisi modern yang lebih baik. “Upaya-upaya itu adalah mengembangkan sejumlah khazanah-khazanah keislaman yang toleran dan terbuka terhadap perbedaan, serta kontekstualisasi dengan zaman kekinian,” terangnya.
"Kader-kader Banser harus menjadi kader militan yang paham dengan peran dan tanggung jawabnya, serta berbekal diri dengan wawasan, ilmu pengetahuan dan kompetensi lainnya. Kita sebagai generasi penerus hanya mempunyai tugas dan kewajiban untuk melanjutkan perjuangan mengisi pembangunan, menjaga NKRI dan merawat NU demi Indonesia jaya,” pungkasnya. (aln/rev)