Pemuda Lintas Agama Bojonegoro Gelar Diskusi dan Doa Peringati Hari Sumpah Pemuda
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Eky Nurhadi
Minggu, 27 Oktober 2019 15:05 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Organisasi pemuda dari lintas agama di Kota Bojonegoro, Jawa Timur menggelar diskusi dan doa bersama memperingati Hari Sumpah Pemuda yang diperingati pada 28 Oktober.
Kegiatan yang berlangsung di halaman DPRD Kabupaten Bojonegoro Sabtu (26/10/2019) malam itu, diprakarsai Komite Pemuda Lintas Agama (KP Lima). Selain diikuti pemuda lintas agama, juga mengundang organisasi kepemudaan, baik organisasi ektra kampus (ormek) maupun intra kampus (ormik).
BACA JUGA:
Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
Bahkan pelindung KP Lima, yakni pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro juga tampak hadir dalam acara tersebut.
Acara itu diisi pembacaan teks Sumpah Pemuda secara bersama-sama. Selain itu juga diisi diskusi tentang pemuda yang cerdas bermedia sosial dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bojonegoro, Dandi Suprayitno dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro, M. Yazid.
Ketua KP Lima Kabupaten Bojonegoro, Nanang Andriyan menuturkan, kegiatan peringatan sumpah pemuda ini untuk menumbuhkan semangat kebersamaan pemuda lintas agama, termasuk memperingati hari besar nasional yakni sumpah pemuda.
"Supaya pemuda mempererat silaturrahim antar pemuda lintas agama dan meningkatkan kecintaannya pada Negara dan Bangsa," terang mantan Ketua PC PMII Bojonegoro itu.
Saat diskusi yang berlangsung santai dan gayeng, ketua PWI Bojonegoro, M. Yazid menyampaikan terkait pentingnya bermedia sosial yang baik. Jangan sampai pemuda saat ini menyalahgunakan media sosial, dan tidak mempertimbangkan manfaat dan dampaknya.
"Media sosial bisa berdampak positif maupun negatif tergantung penggunanya. Maka sebagai pemuda harus bijak menggunakan media sosial, termasuk menyikapi pemberitaan media massa," sebutnya saat diskusi.