Produk Kakao Raup Untung hingga Rp 4 M
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Jumat, 01 November 2019 15:52 WIB
Berdirinya pabrik coklat tersebut, diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah. Untuk itu, pemerintah daerah kabupaten mojokerto telah melaksanakan berbagai program kegiatan, antara lain memberikan bantuan berupa bibit, alat fermentasi kepada kelompok tani komoditi kakao, serta memfasilitasi bantuan pinjaman kepada kelompok petani kakao yakni poktan Mulyo Jati.
Poktan Mulyo Jati bekerja bersama melakukan pengelolaan komoditi kakao dari hulu ke hilir, kerja sama mulai dari on farm sampai dengan off farm. Artinya, petani mempunyai kepastian pasar produksinya, yaitu menjual produksi kakaoberupa biji yang berfermentasi kepada poktan Mulyo Jati untuk diolah di pabrik sebagai produk turunan kakao.
Mulyanto, Direktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Jawa Timur, yang hadir pada acara ini menerangkan bahwa pengembangan kakao di Kabupaten Mojokerto telah masuk dalam kemitraan bersama OJK.
“Ada beberapa jenis komoditi di daerah yang sudah di fasilitasi OJK. Antara lain sapi perah di Wonosalam, kakao di Mojokerto, ikan patin di Pasuruan, beras premium di Jombang. OJK masuk dalam kemitraan di daerah. Sifatnya implusif agar masyarakat luas mendapat kemudahan transaksi keuangan,” kata Mulyanto.
Selain itu, hadir juga pada acara ini Karyadi Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Karyadi, yang menyampaikan pesan Gubernur Jawa Timur agar berhati-hati apabila melakukan deal sistem jual beli kakao sebelum panen tiba. Hal ini dikhawatirkan memengaruhi harga secara drastis. Sebab harga kakao yang dipesan untuk dibeli sebelum panen, dengan harga panen standar akan berbeda.
“Ada 58.000 hektar area penanaman kakao di Jawa Timur, dengan produksi mencapai 38.000 ton. Gubernur juga mengingatkan berhati-hati jika melakukan deal jual beli kakao sebelum masa panen yang semestinya,” pesan Karyadi. (yep/rev)