Peringati Hari Pahlawan, Pesantren Ahlus Safa Wal Wafa Sidoarjo Gelar Dialog Kebangsaan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Peringati Hari Pahlawan, Pesantren Ahlus Safa Wal Wafa Sidoarjo Gelar Dialog Kebangsaan

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Catur Andy
Senin, 11 November 2019 21:05 WIB

Para tokoh agama lintas iman yang hadir mengikuti dialog kebangsaan.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Memperingati 10 November berdekatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah, Yayasan Pesantren Ahlus Safa Wal Wafa Kabupaten Sidoarjo menggelar dialog kebangsaan dan panggung Kebhinekaan, Minggu (10/11) malam.

Dialog kebangsaan dan panggung kebhinekaan yang dihadiri sejumlah tokoh  ini digelar di kawasan pesantren di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Dialog kebangsaan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan lagu nasional Syukur.

Dialog agama menghadirkan tokoh agama yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Penghayat Kepercayaan. Tokoh agama Islam diwakili KH Mohammad Nizam As Shofa yang juga pendiri dan pengasuh Ponpes Ahlus Safa Wal Wafa. 

Agama Kristen diwakili Pendeta Anggraeni dan Agama Katolik diwakili Romo Agus Sulistyo. Agama Budha ada Pendeta Pradipta, Agama Hindu diwakili I Gede Putu Suadana dan untuk Penghayat Kepercayaan diwakili Naeng Suryono. 

Hanya Bingky Irawan dari tokoh Agama Khonghucu yang tidak hadir karena berhalangan sedang ada acara di luar kota.

Selain dihadiri para tokoh agama , di belakang para tokoh tersebut terlihat sejumlah orang mengenakan pakaian adat. Seperti pakaian adat Jawa, Batak, Manado dan sejumlah pakaian adat lain di Indonesia yang menggambarkan kebhinekaan di Indonesia.

Dalam dialog kebangsaan ini masing-masing tokoh agama menyampaikan pendapatnya, tentang siapakah pahlawan di era saat ini menurut iman agama mereka. Pemikiran para tokoh agama ini terangkum, bahwa pahlawan adalah manusia yang membawa manfaat, menghormati dan mengasihi sesama manusia.

Indonesia akan damai dan beradab apabila masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan di tengah perbedaan agama, suku, dan bahasa.

“Tidak ada lagi bangsaku, atau bangsamu, yang ada adalah bangsa kita,” kata KH Mohammad Nizam As Shofa.

Setelah dialog kebangsaan, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Pada kesempatan itu juga ada pemberian santunan untuk membantu pendidikan anak-anak yatim oleh para tokoh agama tersebut. 

Terlihat juga Bupati Sidoarjo Saiful Ilah yang hadir belakangan, ikut memberikan santunan dan kemudian memberi sambutan. Kegiatan di pesantren ini diakhiri dengan ceramah agama mendatangkan KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq. (cat/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video