Parade Kuwung di Harjaba ke-248, Jadikan Banyuwangi Malam Hari bak Pelangi Bertabur Warna
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Ganda Siswanto
Senin, 09 Desember 2019 06:11 WIB
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Untuk menyambut peringatan hari jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-248 pada 18 Desember 2019, Kabupaten yang berjuluk The Sunrise of Java ini menggelar parade seni budaya Kuwung dengan tema "Gumelare Bumi Blambangan" Sabtu malam (7/12/2019).
Festival Kuwung merupakan wujud dari keragaman Banyuwangi yang ditampilkan dalam sebuah parade untuk panggung eksistensi seni dan budaya asli Banyuwangi.
BACA JUGA:
Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi
Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB
Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon
Diduga Mabuk Sopir Truk Fuso Tabrak Pagar Masjid Ikon di Banyuwangi, 3 Motor Rusak Parah
Selain itu, dalam pagelaran ini segala potensi keragaman seni dan budaya Banyuwangi ditampilkan dalam bentuk tari dan fragmen rakyat bumi Blambangan yang dirangkum dalam drama kolosal.
Acara festival dibuka dengan cerita kolosal yang mengakat legenda Gontang Gelitang yang berasal dari Desa Gintangan.
Kisah ini menceritakan kelompok masyarakat dalam membuka lahan hutan untuk dijadikan pemukiman. Dalam perjalanan membuka lahan, timbul perselisihan antara manusia dan mahluk halus penunggu hutan.
Dalam konflik tersebut diakhiri dengan sebuah persetujuan bahwa mahluk halus itu mau pergi asalkan manusia harus mengganti pohon yang ditebang dengan menanam pohon gontang di tepi-tepi sungai. Maka dari itu, wilayah hutan yang dijadikan pemukiman dinamakan Desa Gintangan.
Simak berita selengkapnya ...