Endus Dugaan Kecurangan di Pilkades Japanan, Ratusan Warga Protes Panitia
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Fuad
Selasa, 10 Desember 2019 00:10 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Desa Kejapanan, Gempol, Pasuruan, mendatangi kantor balai desa, Senin (9/12). Mereka kompak menuntut Panitia Pilkades bertanggung jawab, lantaran dalam proses Pilkades diduga banyak kecurangan, utamanya pada pemungutan suara. Mulai dari antrean pendaftaran TPS, dugaan penggelembungan suara, bahkan ada indikasi money politic yang melibatkan panitia.
"Saat warga hendak mencoblos, saya kira itu bukan antrean karena semerawut. Sebab, warga yang mengerumuni panitia di luar batas antrean. Kalau lima hingga dua puluh orang maklum, tapi itu melebihi kapasitas antrean," terang Dewi, saksi dari salah satu calon kades Kejapanan, saat audiensi di balai desa yang dimoderatori satu anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Abu Bakar, Senin (9/12).
BACA JUGA:
DPMPD Pasuruan Gelar Geladi Bersih Pelantikan Cakades Terpilih
Ketua BPD Winong Harap Kades Terpilih Bisa Lanjutkan Program Desa
Pilkades Serentak 46 Desa Digelar Besok, Dewan: Jangan Sampai Merusak Persatuan Masyarakat
Menjawab Keluhan Masyarakat, Perempuan ini Maju Jadi Cakades Beji
"Saat orang berkerumun masuk ke lokasi TPS, panitia meminta semua daftar surat suara yang dipegang warga. Secara otomatis, karena pendataan semerawut, akhirnya ada peserta yang jenuh menunggu, hingga mereka memutuskan pulang atau tidak jadi mencoblos," lanjut dewi.
Senada dikatakan warga lain, Aan. Ia mengungkapkan dugaan money politic. "Dalam proses Pilkades itu ada salah satu panitia yang ngedom duwit ke warga pak," ujar dia kepada Abu Bakar.
Ia mengaku tidak keberatan dengan calon kades terpilih, asalkan Pilkades berlangsung dengan jujur. "Kami minta pertanggungjawaban ketua panitia (Pilkades, Red) untuk mengakui kesalahanya. Dan, usai panitia mengakui bahwa dirinya bersalah, juga ada konsekuensi," tambah Aan.
Simak berita selengkapnya ...