Alasan Bupati Jember Dinilai Sepelekan Interpelasi, Anggota DPRD Jember Tersinggung
Editor: .
Wartawan: Muhammad Hatta
Jumat, 27 Desember 2019 21:03 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Tidak hadirnya Bupati Jember Faida dalam Rapat Paripurna Interpelasi membuat seluruh fraksi di DPRD Jember akhirnya memilih Hak Angket untuk meminta jawaban perihal segala persoalan yang dihadapi Kabupaten Jember.
Sebelumnya, anggota dewan sejatinya sudah kesal dengan ungkapan Bupati Jember Faida saat diwawancarai salah satu stasiun televisi swasta terkait interpelasi, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:
Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
Angin Kencang, Warga Jember Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember
Jawaban Bupati Faida yang menganggap Rapat Paripurna Interpelasi tidak penting, membuat legislator tersinggung. Salah satunya legislator Nasdem, David Handoko Seto. Ia menilai jawaban tersebut merendahkan marwah dari DPRD Jember.
"Bupati tidak bisa hadir alasannya di Jember sedang terjadi kejadian luar biasa (KLB) di Jember. Sehingga tidak bisa menghadiri kegiatan tidak penting lainnya," kata Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto, Jumat (27/12/2019).
Saat wawancara dengan salah satu stasiun televisi, ungkap David, bupati menanggapi interpelasi tidak penting. "Tapi faktanya, bupati malah melaksanakan kongres (pada waktu bersamaan dengan rapat paripurna Interpelasi). Nah yang dianggap tidak penting ini yang mana? Interpelasi atau kongresnya?," ungkapnya.
"Kami atas nama anggota dewan lainnya merasa tersinggung saat wartawan menanyakan perihal kehadirannya pada (rapat paripurna) interpelasi dijawab bupati tidak penting. Berarti ini mengabaikan kepentingan rakyat!," tegasnya.
Menurut David, justru kegiatan kongres lah yang kurang penting karena hanya agenda yang bersifat pencitraan. "Kegiatan apa sih kongres itu? Kenapa gak sekalian diadakan kongres orang gundul atau orang gondrong sekalian. Ini terlalu berlebihan," tukasnya.
Ia juga menyesalkan tidak adanya perwakilan dari eksekutif menggantikan bupati. "Hal ini semakin mengecewakam kami. Sehingga kita naikkan Hak Angket. Ini langsung tadi (rapat) banmus, Insya Allah besok Senin sudah ada penetapan Pansus untuk Hak Angket itu," tandasnya. (ata/yud)