Tebang Pilih Penegakan HAM, Kontras Minta Jokowi Blusukan ke Kantor BIN
Minggu, 14 Desember 2014 20:38 WIB
Kontras meminta Jokowi blusukan ke kantor Badan Intelijen Negara di Pejaten, Jakarta Selatan. "Jokowi seharusnya blusukan ke BIN," kata Wakil Koordinator Kontras Chrisbiantoro di Jakarta, Ahad, 14 Desember 2014. Jokowi dikenal suka blusukan ke berbagai daerah.
Chrisbiantoro
mengatakan Jokowi harusnya sekali-kali memeriksa BIN untuk memastikan
bukti-bukti pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu masih ada dan
tidak dihilangkan oleh BIN. Menurut Chris, pihaknya meyakini ada
keterlibatan anggota BIN dalam berbagai kasus pelanggaran HAM yang
terjadi di Indonesia, termasuk pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib.
"Namun, selama ini bukti tersebut seakan dimusnahkan oleh BIN," kata
Chris.
Jika Jokowi blusukan
ke kantor BIN, diharapkan berbagai bukti dan pelanggaran HAM itu dapat
terungkap. Menurut dia, berbagai dokumen di BIN soal pelanggaran HAM
masa lalu itu harus dibuka. "Itu sesuai agenda pembentukan Komisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi untuk mengungkapkan kebenaran," kata Chris.
Chris mengatakan pihaknya sebenarnya pernah meminta kepada Komisi Informasi Pusat tentang alat bukti seperti file dalam komputer BIN. Tapi, menurut Chris, komputer di BIN itu sudah diganti dan file-nya
sudah tidak ada. Ia mengatakan Jokowi sebagai kepala negara memiliki
otoritas untuk melakukan audit internal. "Dengan bukti-bukti di BIN itu,
kasus pelanggaran HAM pada 1965 atau kasus 1998 bisa terungkap,"
katanya.
sumber : rmol.com