Bangunan Landmark Gajah Mungkur Dinilai Hilangkan Filosofi Cagar Budaya
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Jumat, 17 Januari 2020 10:28 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Gilang Adiwidya (45), Anggota Perkumpulan Kaum Giri/Makam Sunan Giri menilai pembangunan landmark Gajah Mungkur di perlimaan Sukorame yang dibangun Pemkab Gresik dari dana corporate social responsibilty (CSR) PT. Petrokimia Gresik (PG), menghilangkan filosofi aslinya bangunan cagar budaya.
"Saya katakan bahwa bangunan fisik Gajah Mungkur telah keluar dari filosofi aslinya sebagai bangunan cagar budaya," ujar Gilang Adiwidya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (17/1).
BACA JUGA:
Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik
Pesan Wakil Bupati Gresik saat Hadiri Job Fair di SMK Asa'adah
Menurut Gilang, merujuk bangunan rumah gajah mungkur di Kelurahan Pekelingan Kecamatan Gresik, harus memenuhi kriteria-kriteria cagar budaya sebagaimana diatur dalam pasal 5 Undang-Undang No 11 Tahun 2010, tentang Cagar Budaya. Yaitu, (1) berusia sekurang-kurangnya 50 tahun, (2) mewakili masa gaya sekurang-kurangnya berusia 50 tahun, dan (3) dianggap memiliki arti penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan.
Namun, kata Gilang, bangunan landmark Gajah Mungkur di perlimaan Sukorame keluar dari ketentuan itu. Bangunan landmark Gajah Mungkur tidak memperhatikan poin-poin dalam pelestarian cagar budaya. Sebab, bangunan landmark Gajah Mungkur telah mengubah bentuk Gajah Mungkur jauh dari keasliannya yang justru menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai hewan Gajah ada telinga lebar, mata sipit, dan 4 kaki seperti patung Gajah yang dibangun menghadap rumah dan membelakangi Jalan Nyai Ageng Arem-Arem Kelurahan Pekelingan Kecamatan Gresik.
"Gajah Mungkur itu mengandung filosofi sangat dalam dibangun sebagai penolak bala bencana, pelindung, pengetahuan, kecerdasan, pelindung, dan kebijaksanaan yang terkenal. Hewan ini adalah Ganesha sebagai hewan suci orang Hindu," ujar dia.