Wabup Pasuruan Tinjau Wilayah Terdampak Banjir di Beji dan Gempol | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Wabup Pasuruan Tinjau Wilayah Terdampak Banjir di Beji dan Gempol

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Habibi
Jumat, 24 Januari 2020 18:03 WIB

Wabup Pasuruan Mujib Imron saat memantau banjir di Kecamatan Beji.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Banjir yang melanda sejumlah Desa Kecamatan Beji dan Kecamatan Gempol, Kamis (23/1) kemarin, mendapat atensi dari Wakil Bupati Pasuruan KH. Mujib Imron. Ia melakukan peninjauan ke lokasi terdampak banjir bersama rombongan tim penanggulangan banjir.

Kunjungan orang nomer dua di Kabupaten Pasuruan itu guna melakukan inventaris dan langkah antisipastif pasca bencana. Menurut keterangan Mujib Imron saat melakukan peninjauan di Desa Cangkringmalang Kecamatan Beji, Pemkab akan segera melakukan penanganan kedaruratan guna mencegah bencana banjir datang lagi.

Caranya, dengan memasang sandbag dan sesek di sekitar tanggul anak sungai Wrati yang jebol. "Pemkab juga melakukan koordinasi dengan BBWS, Dinas Pengairan Provinsi,  untuk penanganan kerusakan intrastrukur yang rusak imbas bencana banjir. Kita sudah inventarisir mana yang menjadi kewenangan kabupaten dan provinsi," jelas wabup.

Informasi yang dihimpun, banjir menggenangi 3 desa di Kecamatan Beji. Akibatnya, sejumlah sarana dan prasarana rusak. Di antaranya tanggul yang ada di Dusun Tebel Desa Cangkringmalang jebol sehingga menyebabkan air meluber ke rumah-rumah penduduk.

Dalam kesempatan ini, rombongan Wabup Mujib Imron juga mengunjungi Desa Gempol Kecamatan Gempol. Di wilayah ini, ketinggian air antara 30-50 cm.

Banjir tersebut mengakibatkan aktivitas warga setempat terganggu. Bahkan sejumlah sekolah diliburkan sementara. Sementara untuk membantu memenuhi kebutuhan warga, BPBD, Dinas Sosial, dan Tagana sudah membuat dapur umum.

Kades Gempol, Kusno pada BANGSAONLINE.com mengungkapkan kebutuhan warga terdampak banjir saat ini adalah makanan, air bersih, dan kebutuhan bahan pokok lainnya . "Hari ini pihak Tagana serta relawan dan Muspika sudah melakukan dropping nasi bungkus sebanyak 4 ribu. Untuk kebutuhan mendesak memang logistik," jelas Kusno. (bib/par/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video