​Pembebasan Lahan Bandara Kediri, 20 KK Tetap Bertahan dengan Harga Awal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Pembebasan Lahan Bandara Kediri, 20 KK Tetap Bertahan dengan Harga Awal

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Muji Harjita
Sabtu, 01 Februari 2020 17:51 WIB

Mujianik (57) salah satu warga Desa Grogol, Kabupaten Kediri yang kukuh tidak mau melepas tanah dan bangunan rumah untuk kepentingan bandara saat ditemui BANGSAONLINE.com, Sabtu (1/2/2020).

"Mereka memilih konsinyasi mas. Kami sudah meminta berkali-kali, tapi warga tetep kukuh. Apa boleh buat. Peraturan tetap dijalankan. Mereka memilih jalan sendiri. Kami sudah maksimal dalam sosialisasi. Dan itu hak mereka," kata Agus Utomo melalui aplikasi percakapan WhatsApp, Sabtu (1/2/2020).

Mujianik, 57, salah satu warga Dusun Bedrek, Desa Grogol yang kukuh tidak mau melepas tanah dan bangunan rumah untuk kepentingan Bandara, ketika ditemui menjelaskan bahwa dia memiliki tanah seluas 95 ru. Menurutnya, dulu harga yang ditawarkan ke warga adalah 15,5 juta/ru.

"Saya tetap minta Rp 5 miliar untuk tanah saya seluas 95 ru. Meski saya dipaksa, saya tidak mau. Batas waktu memang sudah habis hari Jumat (31/1/2020) jam 24.00 WIB, tapi saya tetap tidak mau. Kalau harus konsinyasi ke pengadilan, saya manut saja," kata Mujianik didampingi istrinya.

Menurut Mujianik, ada 10 KK yang belum mau menerima. "Kalau harganya sama dengan yang dulu-dulu, mungkin saya mau. Tapi ini tidak sama dengan yang dulu," ungkapnya.

"Sebagai perbandingan, tanah saya seluas 95 ru hanya dihargai Rp 2,1 M, sedang tanah milik Pak Suwitomo dengan luas 32 ru dihargai Rp1,5 M," terang Mujianik heran. (uji/ns)

 

 Tag:   Bandara Kediri

Berita Terkait

Bangsaonline Video