​Bila Kiai Afifuddin, Kiai Hasyim Muzadi, dan Haedar Nashir Testimoni Gus Sholah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Bila Kiai Afifuddin, Kiai Hasyim Muzadi, dan Haedar Nashir Testimoni Gus Sholah

Editor: MA
Senin, 17 Februari 2020 20:01 WIB

KH Afifuddin Muhajir (kanan). foto: istimewa

Gus Sholah juga cucu pendiri organisasi keagamaan terbesar: Nahdaltul Ulama (NU). Juga pendiri pesantren . Yaitu Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari. Hadratussyaikh – panggilan KH M Hasyim Asy’ari – adalah ulama besar, yang oleh penulis kenamaan Muhammad As’ad Syihab disebut sebagai: peletak dasar kemerdekaan RI.

Mertua Gus Sholah, KH Saifuddin Zuhri, juga tokoh nasional. Kiai Saifuddin Zuhri (ayah Nyai Farida Salahuddin Wahid) selain tokoh NU juga pernah menjabat menteri agama RI.

Namun Gus Sholah tak pernah menonjolkan diri sebagai keturunan tokoh besar. Bahkan Gus Sholah pernah mengingatkan saya (penulis artikel ini) agar dalam menulis berita tentang beliau di media massa jangan selalu mengaitkan dengan nama besar kakek dan ayahnya. Padahal tak sedikit tokoh selalu ingin ditulis dengan embel-embel keturunan orang besar.

(KH Hasyim Muzadi (foto: nuonline))

KH Hasyim Muzadi (almaghruflah) juga punya penilaian khusus. Menurut mantan ketua umum PBNU itu, Gus Sholah orang bersih. “Gus Sholah itu tokoh nasional yang clien dan clear,” kata Kiai Hasyim Muzadi dalam pertemuan di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok Jawa Barat suatu ketika. Di pentas nasional, Gus Sholah memang dikenal sebagai tokoh berintegritas.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr juga bersaksi. Gus Sholah – kata Haedar - kiai tulus, sederhana, egaliter, moderat, peduli HAM, demokrasi , serta persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menunjuk salah satu contoh komitmen Gus Sholah terhadap bangsa. Saat pemilu 2019 yang penuh konflik, Haedar mengaku diajak Gus Sholah silaturahim. Ke sejumlah tokoh dan kalangan. Tanpa publikasi. Intinya bagaimana pemilu tidak hanya jadi tempat aspirasi dan kontestasi politik. Tapi juga tetap menjaga kebersamaan, tidak gaduh, tidak menimbulkan konflik yang merusak bangsa.

(Prof Dr (kiri) dan KH Salahuddin Wahid (kanan). foto: istimewa)

Pandangan Haedar itu disampaikan saat pemakaman Gus Sholah di maqbarah masyayikh di Pesantren Jombang Jawa Timur. Haedar menilai, Gus Sholah adalah kiai moderat yang sesungguhnya. Bukan moderat dalam wacana. Antara pernyatan dan tindakan selaras. Gus Sholah berdiri di tengah golongan. Merangkul semua orang. Jarang melontarkan pernyataan ekstrem, yang menunjukkan kontroversi. Apalagi kegaduhan. Wallahua’lam bisshawab. 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video