Serangan Penyakit Blas Ancam Buyarkan Panen Ratusan Petani di Ngasem Kediri
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muji Harjita
Senin, 02 Maret 2020 22:59 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Serangan penyakit yang disebut blas, mengancam ratusan petani padi di Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Penyakit blas sudah sepekan terakhir mengkhawatirkan petani dan jika dibiarkan, potensi panen ke depan otomatis bisa buyar.
BACA JUGA:
Kampanye di Kecamatan Kepung, Dhito Dipuji Sebagai Pemimpin Pengayom Petani
Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Gelar Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
Tuntut Redistribusi Lahan HGU, Ratusan Warga Puncu Geruduk Kantor Pemkab Kediri
Petrokimia Gersik Luncurkan Program Kampung Makmur Komoditas Nanas di Kabupaten Kediri
Imam Safii, Ketua Kelompok Tani Margo Mukti Desa Gogorante menerangkan, permulaan serangan blas diketahui dari pinggir persawahan tanaman padi. Melihat kondisi ini kemudian dilaporkan ke petugas hingga akhirnya dilakukan penanganan.
Yayuk Anisa, SP, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) wilayah Kecamatan Ngasem, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dipertabun) Kabupaten Kediri mengatakan, sejauh ini pihaknya terus memantau perkembangan serangan blas.
"Penyakit blas disebabkan oleh jamur pyricularia. Kalau di Desa Gogorante sendiri ini sudah ada yang parah terkena blas, kurang lebih 1 hektare," kata Yayuk, Senin (2/3).
Menurut Yayuk, hasil pengamatan terkini, sepekan terakhir gejala awal sudah mulai muncul di desa di Kecamatan Ngasem. Umumnya memang belum parah, tapi sudah mulai ada tanda-tanda serangan penyakit blas.
"Gejala Serangan Penyakit Blas Daun (leaf blast) pada daun terdapat bercak coklat berbentuk belah ketupat dan memanjang searah dengan urat daun. Pinggir bercak berwarna coklat dengan bagian tengah berwarna putih keabuan," terangnya.