Pilbup Kediri 2020: Masykuri dan Dhito Berpeluang Head to Head | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pilbup Kediri 2020: Masykuri dan Dhito Berpeluang Head to Head

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 10 Maret 2020 11:43 WIB

Pengamat dari ASTI, Baihaki Sirajt.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kediri 2020 yang akan digelar pada tanggal 23 September, diprediksi bakal mempertemukan pasangan milenial melawan pasangan sarat pengalaman.

Prediksi itu disampaikan oleh Pengamat dari ASTI, Baihaki Sirajt. Menurut Baihaki Sirajt, pasangan cabup-cawabup yang dinilai bisa mewakili kaum milenial adalah pasangan Dhito - dr. Sukma. Sedangkan Pasangan Masykuri-Supoyo bisa dikatakan sebagai pasangan yang sarat pengalaman.

"Prediksi kami akan terjadi Head to Head di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2020 ini. Dan akan seru kalau Pasangan Dhito - dr.Sukma melawan Pasangan Masykuri-Supoyo," kata Baihaki Sirajt, Selasa (10/3/2020).

Menurut Baihaki, Dhito (Hanindhito Himawan Pramana) jelas mewakili kaum milenial bila menilik dari kelahirannya. Pria kelahiran Yogya, 31 Juli 1992 itu adalah putra Sekretaris Kabinet yang juga politikus senior PDIP Pramono Anung.

Baihaki menilai Dhito mempunyai kans kuat mendapatkan rekomendasi dari PDIP. Lebih-lebih saat ini Dhito sudah mulai memanaskan mesin, dengan cara blusukan ke desa-desa di Kabupaten Kediri.

Demikian juga yang dilakukan dr. Sukma Sahadewa dengan aksi baksosnya. Sukma yang juga masih berusia muda, bisa dikatakan mewakili Nahdhiyin atau Religius dan dapat dukungan penuh dari Muslimat NU, karena terkenal dekat dengan kaum ibu-ibu.

Sementara itu, nama Masykuri, siapa yang tidak mengenalnya. Dia adalah Wakil Bupati Kediri dua periode dan sampai saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Kediri mendampingi Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno.

"Sedangkan Supoyo juga sudah dikenal masyarakat Kabupaten Kediri karena memang asli Kediri dan mantan Sekda Kabupaten Kediri," terang Baihaki.

Ditanya kandidat lain seperti Hj. Yekti Murih Wiyati, Baihaki mengatakan kemungkinan Yekti menjadi rebutan Dhito atau Masykuri. Mengingat, Yekti adalah satu-satu bakal calon Bupati perempuan dan sudah mulai memasang baliho di desa-desa.

"Namanya saja prediksi, jadi bisa saja berubah setiap saat, tergantung kebijakan dari masing-masing partai politik yang akan mengusungnya," tambah Baihaki.

Terkait adanya wacana calon tunggal dalam Pilbup Kediri 2020 ini, Baihaki menjelaskan hal itu sah-sah saja karena calon tunggal memang sudah ada payung hukumnya. Yakni diatur dalam UU No 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

"Pasangan calon tunggal diperbolehkan apabila KPU telah melakukan perpanjangan pendaftaran, tapi tetap saja tidak ada calon lain yang mendaftar," jelasnya.

Selanjutnya dalam Pasal 54C ayat (1) UU No 10 Tahun 2016, lanjut Baihaki, dinyatakan bahwa calon tunggal juga diperbolehkan apabila terdapat lebih dari satu calon yang mendaftar, tapi ada yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sehingga mengakibatkan hanya ada calon tunggal.

"Mekanisme penentuan kemenangan untuk calon tunggal pun sudah diatur dalam UU No 10/2016. Yakni calon tunggal dinyatakan menang jika mendapatkan suara lebih dari 50 persen dari suara sah. Namun, apabila kurang dari 50% dari suara yang sah, yang menang adalah bumbung kosong. Dan calon yang kalah bisa maju dalam pemilihan berikutnya yang bisa digelar satu tahun kemudian. Tapi, sebaiknya memang tidak terjadi Pilbup Kediri kali ini hanya ada calon tunggal, karena jelas mencederai demokrasi," pungkas Baihaki. (uji/rev)

 

 Tag:   pilbup kediri 2020

Berita Terkait

Bangsaonline Video