Petrokimia Gresik Ekspor 203 Ribu Ton Pupuk ke India dan Meksiko | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Petrokimia Gresik Ekspor 203 Ribu Ton Pupuk ke India dan Meksiko

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Jumat, 27 Maret 2020 22:59 WIB

Direktur Pemasaran PG Digna Jatiningsih (dua dari kanan) beserta staf saat meninjau kapal yang memuat Pupuk Urea di Pelabuhan Petrokimia Gresik untuk menuju Meksiko.

GRESIK, BANGSAONLINE.com, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, akan mengekspor 203 ribu ton pupuk ke India dan Meksiko selama sebulan ke depan. Pupuk yang diekspor terdiri dari 125 ribu ton pupuk NPS dan 78 ribu ton pupuk Urea.

Direktur Utama Rahmad Pribadi menjelaskan, 125 ribu ton pupuk NPS tersebut akan diekspor ke India. Sedangkan pupuk Urea, sebanyak 45 ribu ton ke India dan 33 ribu ton ke Meksiko. 

"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah mengekspor pupuk ke Meksiko. Sebelumnya, kami lebih banyak bermain di pasar regional Asia seperti India, Filipina, dan Srilanka," ujar Rahmad.

Lebih lanjut Rahmad mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini sangat berdampak terhadap perdagangan dan perekonomian global. Namun sebaliknya, hal ini tidak mengganggu kinerja penjualan ekspor pupuk .

"Justru menjadi peluang, karena demand dari berbagai negara tetap tinggi, namun supply berkurang karena negara-negara penyuplai pupuk seperti China menghentikan ekspor akibat pandemi Covid-19," ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong industri nasional untuk melakukan upaya-upaya penguatan nilai tukar rupiah, salah satunya dengan melakukan ekspor. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu.

Mentan Syahrul mendorong industri pupuk agar tak hanya memproduksi pupuk bersubsidi saja, tetapi juga berbagai jenis pupuk lainnya untuk pengembangan komoditas yang memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

Menanggapi hal tersebut, Rahmad optimis pada tahun 2020 ini Petrokimia Gresik akan kembali mencetak rekor penjualan ekspor.

Perusahaan menargetkan ekspor pupuk komersil ZK, NPK, NPS, dan Urea sebanyak 435 ribu ton, atau 10% lebih besar dari catatan kinerja ekspor tertinggi sepanjang sejarah tahun 2019, yaitu 392 ribu ton. 

"Kami berharap upaya ekspor ini juga dapat membantu pemerintah dalam menekan defisit neraca perdagangan," jelas Rahmad.

Sementara terkait pengiriman pupuk ekspor yang melibatkan banyak awak kapal asing, Rahmad menegaskan Petrokimia Gresik telah menyusun dan menjalankan protokol pencegahan Covid-19, termasuk di seluruh pelabuhan .

Petrokimia Gresik rutin mengecek kesehatan awak kapal asing, pengawas bongkar muat, ship agent, dan personel lain yang berinteraksi dengan kapal yang bersandar di Pelabuhan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. 

"Kami telah melakukan berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19 dan dapat kami pastikan wabah ini tidak berpengaruh pada proses produksi, serta distribusi pupuk bersubsidi maupun penjualan pupuk komersial," terang Rahmad.

Ia juga menjamin bahwa ekspor pupuk ini sama sekali tidak akan mengganggu pasokan pupuk bersubsidi nasional.

Dari 7,9 juta ton alokasi pupuk bersubsidi nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, Petrokimia Gresik bertanggung jawab atas penyaluran sekitar 4,1 juta ton, selebihnya akan disalurkan oleh produsen pupuk lain di bawah Pupuk Indonesia.

Sementara kapasitas produksi pabrik saat ini mencapai 8,9 juta ton pertahun, terdiri dari 3,9 juta ton produk non-pupuk dan 5 juta ton produk pupuk.

Ditambah 1,5 juta ton pupuk organik yang diproduksi melalui Mitra Produksi Petroganik di berbagai daerah. "Sehingga kesempatan kami untuk memperluas pasar pupuk komersil, baik ekspor maupun domestik, masih sangat terbuka lebar," pungkas Rahmad. (hud/ian)

 

 Tag:   Petrokimia Gresik

Berita Terkait

Bangsaonline Video